Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Totalitas Membasmi Terorisme

Foto : koran jakarta/ones
A   A   A   Pengaturan Font

Sayangnya, modus atau pola-pola tersebut belum tertangani secara baik oleh aparat. Padahal hal itu sangat membantu masyarakat agar lebih waspada. Ditambah lagi negeri ini boleh dikata masih dibanjiri bahan peledak yang mudah didapat di pasaran bebas maupun lewat penyelundupan perbatasan. Bahan peledak yang dikuasai jaringan teroris dapat berupa high explosive ataupun low explosive. Ternyata bahan peledak low explosive juga menjadi pilihan teroris sebagai bahan pembuat bom, meskipun berdaya ledak kurang. Para teroris memiliki alasan tepat karena bahan peledak tersebut masih mudah didapat di pasar bebas dan gampang dirakit menjadi bom.

Contohnya senyawa potasium klorat yang lebih dikenal untuk membuat petasan atau kembang api. Hingga kini senyawa itu masih mudah didapat dan dibeli di toko-toko bahan kimia. Dalam volume besar bila dicampur bahan-bahan lain seperti belerang, serbuk alumunium, charcoal dan paku, bisa berubah menjadi bom yang memiliki daya ledak mematikan.

Ujung tombak antiteroris negeri ini, Densus 88 belum didukung teknis dan politis memadai. Bahkan, sering terganggu nonteknis seperti dilakukan beberapa anggota DPR. Tak bisa dimungkiri lagi bahwa rakyat sangat berharap agar kapasitas nasional untuk menangani terorisme bisa melompat luar biasa.

Saatnya bangsa Indonesia totalitas memberantas terorisme. Harus ada deterrence factor dalam usaha pemberantasan terorisme sesperti undang-undang antiteror yang sangat keras dan penggunaan teknologi persenjataan yang lebih andal. Eksistensi Densus 88 yang merupakan ujung tombak pasukan antiteror sebaiknya bisa sinergi dengan lembaga lain. Masih banyak mata rantai dan buron terorisme yang belum tertangkap. Hal itu sangat berpotensi melakukan aksi bom lagi. Memberantas terorisme dibutuhkan kemampuan pemerintah untuk menghentikan suplai senjata, bahan peledak, dan material pendukung lainnya.

Kelompok teroris semakin nekat lalu melakukan aksi brutal dengan senjata api dan bom. Mereka tidak mustahil juga akan menggunakan bom sunyi yang bisa berbentuk racun terhadap bahan pangan maupun bom kimia serta bom bioterorisme terhadap infrastruktur publik. Aksi keji teroris merupakan peringatan keras agar tidak lengah sedetik pun untuk melindungi berbagai infrastruktur dan bahan pangan.
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top