TNI AD Luncurkan Aplikasi e-Stuntad dan e-Posyandu
Penurunan stunting -- KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman (kiri) bersama Kepala BKKBN Hasto Wardoyo memberikan keterangan kepada wartawan saat peluncuran aplikasi e-Stunting di Aula AH Nasution, Mabes AD, Jakarta, Selasa (5/9). TNI AD meluncurkan aplikasi e-Stuntad dan e-Posyandu untuk memudahkan prajurit TNI AD dan keluarganya serta masyarakat mengakses layanan kesehatan untuk turunkan angka stunting.
Foto: ANTARA/Indrianto Eko SuwarsoJAKARTA - Sebagai bentuk komitmen berkelanjutan akan nasib generasi penerus bangsa yang merupakan aset nasional di masa depan, Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Dr. Dudung Abdurachman meluncurkan Aplikasi e-Stuntad dan e-Posyandu, di Markas Besar Angkatan Darat (Mabesad), Jakarta, Selasa (5/9).
Aplikasi ini untuk memudahkan prajurit TNI AD dan keluarganya, serta masyarakat Indonesia pada umumnya, dalam mengakses layanan kesehatan. Inisiatif ini juga dimaksudkan untuk terus menurunkan angka stunting.
Lewat aplikasi cerdas e-Stuntad, siapa pun dapat mendeteksi dengan mudah wilayah-wilayah yang angka stuntingnya masih terbilang tinggi. Data tersebut diperoleh dari laporan para babinsa yang mendata langsung kondisi di lapangan. Sedangkan aplikasi e-Posyandu merupakan aplikasi berbasis data pemantauan terkait informasi kondisi kesehatan ibu hamil dan balita, serta laporan tumbuh kembang balita yang dapat dilakukan secara real time dan interaktif (dua arah). Selain itu, aplikasi ini juga mampu menyediakan data lokasi Posyandu terdekat di wilayah tempat tinggal masyarakat yang mengakses aplikasi ini.
Selain peluncuran dua aplikasi tersebut, TNI AD juga akan menggelar Webinar Hibrid Motivator Laktasi, dan Workshop Manajemen Laktasi, guna semakin memaksimalkan upaya penurunan angka stunting. Ketiga kegiatan yang termasuk dalam Program Revitalisasi Posyandu oleh Persit Kartika Chandra Kirana ini juga ditujukan untuk meningkatkan kemampuan dokter Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP), khususnya dalam manajemen laktasi.
Kasad Jenderal TNI Dr. Dudung Abdurachman mengatakan bahwa seluruh program dan kegiatan yang dilakukan TNI AD adalah sepenuhnya untuk membantu pemerintah dalam rangka menyejahterakan masyarakat. Khususnya untuk mencapai target angka stunting yang dicanangkan presiden di tahun 2024, yaitu 14 persen.
"Best Practice"
Sementara Kepala BKKBN RI Hasto Wardoyo mengatakan pihaknya sangat berterima kasih kepada TNI AD, dan ia meyakini bahwa aplikasi ini akan menjadi best practice, baik dari sisi data maupun pelayanan. Ia juga mengapresiasi cakupan Posyandu yang dapat dijangkau lewat aplikasi ini. Dimana sekitar 600 Posyandu yang dikelola Persit, mampu membina dan mengakomodir posyandu-posyandu di wilayah sekitarnya, yang mencapai lebih dari 5.000 posyandu.
Redaktur: Sriyono
Penulis: Muhamad Ma'rup
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Dorong Industrialisasi di Wilayah Transmigrasi, Kementrans Jajaki Skema Kerja Sama Alternatif
- 2 Tak Sekadar Relaksasi, Ini 7 Manfaat Luar Biasa Terapi Spa untuk Kesehatan
- 3 J-Hope BTS Rilis Musik Baru Maret Tahun Ini
- 4 7 Manfaat Luar Biasa Terapi Biofeedback untuk Kesehatan
- 5 Selama 2023-2024, ASDP Kumpulkan 1,72 Ton Sampah Plastik
Berita Terkini
- Sore Ini, Jenazah Hasjim Djalal Dimakamkan di TMP Kalibata
- Jumlah Korban Tewas Kebakaran di LA Meningkat menjadi 24 Orang
- Siap Diperiksa, Hasto Datang ke KPK
- Aktor Sandy Permana Tewas, RS Polri Temukan Kekerasan Benda Tajam di Tubuhnya
- Menculik Anak, Belgia Diputus Bersalah dalam Kejahatan Kemanusian Masa Kolonial