Titiek Perkuat Partai Berkarya
Deklarasi Pindah Partai I Ketua Umum Partai Berkarya, Hutomo Mandala Putra atau Tommy Soeharto (kiri bawah), Sekjen Partai Berkarya, Priyo Budi Santoso (kanan bawah) dan kader baru Partai Berkarya, Titiek Soerharto menjawab pertanyaan wartawan saat jumpa pers di Museum Memorial Jenderal Besar HM Soeharto, Kemusuk, Argomulyo, Sedayu, Bantul, DI Yogyakarta, Senin (11/6). Dalam jumpa pers tersebut, kader senior Partai Golkar Siti Hediyati Hariyadi atau Titiek Soeharto mendeklarasikan diri pindah menjadi kader Partai Berkarya.
Titiek juga mengaku akan merindukan saat kebersamaan dengan teman-teman dan sahabat di Partai Golkar dan berdoa supaya bisa bertemu lagi tahun depan. "Terima kasih kepada Partai Golkar yang telah mendidik saya menjadi salah satu politikus wanita yang diperhitungkan di Republik ini. Saat ini Golkar sudah memiliki begitu banyak politikus handal, Golkar tidak membutuhkan saya.
Tapi saya sangat dibutuhkan oleh Partai Berkarya," katanya. Lebih lanjut Titiek mengatakan, bahwa keadaan bangsa kita saat ini sungguh sangat memprihatinkan, karena pada saat ini kurang lebih tujuh juta tenaga kerja nganggur, dan butuh pekerjaan untuk menghidupi keluarga mereka ditengah kondisi ekonomi yang mencekik. Dalam kesempatan itu, Hutomo Mandala Putra mengaku bersyukur masuknya kakak kandungnya ke partai tersebut. Hal ini akan memudahkan target kursi 80 kursi di DPR RI.
Sangat Rasional
Pengamat politik dari Indonesia Political Review, Ujang Komarudin menilai, kepindahan Titiek menurutnya sebuah hal yang rasional dimana ia lebih memilih partai adiknya (Tommy Soeharto) dan bersma- sama membesarkan Berkarya sebagaimana dulu Soeharto membesarkan Golkar. Apalagi Golkar lemah saat ini bukan karena banyaknya kadernya yang pindah ke partai lain, melainkan karena banyaknya kader Golkar yang tersangkut kasus Korupsi. Menurut Ujang, dengan berkumpulnya keluarga Cendana di Partai Berkarya tidak akan memunculkan semangat Orde Baru kembali. Sebab jaman telah berubah dan sistem politik juga sudah berubah. rag/AR-3
Komentar
()Muat lainnya