Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Tips Menjaga Kesehatan Kulit untuk Mencegah Kerusakan Ala Pakar

Foto : Istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Bulan November ditandai sebagai Bulan Kulit Sehat Nasional untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya menerapkan perawatan kulit yang sehat untuk mendapatkan kulit, rambut, dan kuku yang lebih baik.

Peran utama kulit, organ terbesar tubuh kita, adalah sebagai pelindung. Kulit melindungi organ-organ tubuh lainnya dari bakteri, bahan kimia, dan suhu yang berfluktuasi di luar. Namun, seiring bertambahnya usia, kulit mengalami banyak keausan akibat paparan sinar matahari, polusi, dan bahan kimia, yang mengakibatkan kerusakan kulit.

Dalam rangka memperingati Bulan Kulit Sehat Nasional, seorang ahli berbagi tips dengan kita untuk mengidentifikasi sumber-sumber kerusakan kulit dan menerapkan rutinitas perawatan kulit yang sehat untuk mencegahnya.

"Kerusakan kulit dapat disebabkan oleh berbagai sumber. Kerusakan yang paling umum terjadi akibat paparan lingkungan seperti radiasi ultraviolet dari matahari atau tanning bed, polusi udara, dan suhu yang sangat panas atau dingin. Sumber umum lainnya adalah gesekan mekanis dan iritasi akibat rutinitas perawatan kulit seseorang," kata Dr. Eva R. Parker, asisten profesor dermatologi di Vanderbilt University Medical Center, Nashville, dikutip dari Medical Daily, Selasa (7/11).

Pilihan gaya hidup yang tidak sehat seperti pola makan yang buruk, konsumsi alkohol yang berlebihan, kurang tidur dan olahraga juga dapat mempengaruhi kesehatan alami kulit.

Tanda-tanda kerusakan tergantung pada penyebabnya. Misalnya, dengan paparan sinar UV yang terus menerus dari matahari atau tanning bed, kulit akan mengalami penuaan dini atau photoaging. Munculnya kerutan, hilangnya elastisitas, tekstur kulit yang tidak merata dan warna kulit adalah beberapa tanda-tandanya.

Jika rutinitas perawatan kulit yang tidak tepat yang melibatkan bahan kimia keras adalah penyebabnya, kulit menunjukkan tanda-tanda kerusakan berupa jerawat, kulit kering dan gatal, bercak-bercak kasar, infeksi kulit, dan radang.

"Paparan sinar matahari, polusi udara, dan panas dapat menyebabkan penuaan dini, termasuk hiperpigmentasi (bintik-bintik coklat), kerutan dan perubahan tekstur, dan perkembangan telangiectasias (pembuluh darah kecil yang melebar di permukaan kulit)," ucap Parker.

'Air panas, sabun, scrubbing, dan pengelupasan kulit secara mekanis dapat mengikis lapisan pelindung luar kulit yang disebut stratum korneum, yang berfungsi sebagai pelindung mikroskopis. Hal ini dapat membuat kulit menjadi dehidrasi dan mengiritasi kulit sehingga menyebabkan kekeringan, gatal-gatal, dan bahkan dermatitis," tambahnya.

Seiring bertambahnya usia, salah satu tanda pertama yang diberitahukan tubuh kepada Anda adalah melalui kulit, yang biasanya menjadi lebih tipis, lebih halus, dan kering. Parker merekomendasikan orang-orang untuk bersikap lembut pada kulit seiring bertambahnya usia mereka sambil tidak melupakan penggunaan pelembab dan tabir surya.

"Orang yang lebih tua harus lebih lembut pada kulit mereka dan menggunakan emolien setiap hari. Selain itu, efek kumulatif dari kerusakan akibat sinar matahari menjadi lebih jelas sehingga penting untuk terus rajin menggunakan perlindungan terhadap sinar matahari," tuturnya.

Dalam hal mencegah kerusakan kulit akibat sinar matahari, langkah yang paling penting adalah penggunaan tabir surya secara rutin dan meminimalkan paparan sinar matahari.

"Kunci untuk kulit yang sehat termasuk perlindungan matahari setiap hari, sepanjang tahun dengan penggunaan tabir surya dengan SPF minimal 30, mengenakan topi bertepi lebar dan pakaian pelindung matahari dengan paparan sinar matahari yang lama di luar ruangan, dan menghindari sinar matahari. Selain itu, menghindari paparan sinar matahari di luar ruangan pada hari-hari dengan kualitas udara yang buruk atau panas yang tinggi juga dianjurkan," imbuh Parker.

Selain mengurangi kerusakan akibat sinar matahari, penting juga untuk mengembangkan rejimen perawatan kulit yang lembut yang memprioritaskan pelembab.

"Setiap orang harus memperlakukan kulit mereka dengan lembut dengan meminimalkan mandi atau berendam dalam air panas yang lama. Ini juga berarti hanya menyabuni lipatan kulit dengan sabun yang lembut dan tanpa pewangi dan jangan pernah menggosok kulit. Setelah mandi, sangat penting untuk merehidrasi kulit dengan mengoleskan pelembab hipoalergenik tanpa pewangi dari ujung rambut hingga ujung kaki setiap hari," tutur Parker.

Regimen perawatan kulit tidak akan lengkap tanpa gaya hidup sehat yang memastikan pola makan dan hidrasi yang tepat.

"Kulit adalah cerminan dari kesehatan kita secara keseluruhan dan banyak penyakit sistemik yang pertama kali muncul dengan temuan kulit. Pola makan yang penuh dengan buah-buahan, sayuran, biji-bijian, lemak sehat dan protein tanpa lemak sangat penting tidak hanya untuk menjaga kesehatan jantung dan otak, tetapi juga untuk kesehatan kulit. Dehidrasi menurunkan turgor atau elastisitas kulit dan meningkatkan kekeringan," tambahnya.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Rivaldi Dani Rahmadi

Komentar

Komentar
()

Top