Tiongkok Meradang, Menhan Wei Fenghe Peringatkan AS Jika Terus Campur Tangan Urusan Dalam Negerinya
Menteri Pertahanan Tiongkok Wei Fenghe (depan) memimpin delegasi Tiongkok dalam pembicaraan bilateral dengan pejabat Pertahanan AS di Singapura (10/6).
Foto: VOA/ReutersSINGAPURA - Menteri Pertahanan Tiongkok Wei Fenghe yang mengenakan seragam Jenderal Tentara Pembebasan Rakyat, Minggu (12/6) memperingatkan AS agar tidak berupaya menyudutkan Tiongkok dan ikut campur dalam urusan dalam negerinya. VOA melaporkan Senin (13/6).
Ia mengatakan langkah-langkah ini merusak hubungan AS-Tiongkok.
"Kami meminta pihak AS untuk berhenti mencoreng dan menghambat Tiongkok. Berhentilah mencampuri urusan dalam negeri Tiongkok. Hubungan bilateral tidak bisa ditingkatkan kecuali pihak AS bisa melakukan hal itu," kata Wei pada hari terakhir, pertemuan keamanan terkemuka di Asia, Dialog Shangri-La yang berlangsung selama tiga hari di Singapura.
Menteri Pertahanan Tiongkok menanggapi pernyataan Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin, Sabtu (11/6) bahwa AS akan mendukung sahabat-sahabatnya saat mereka menegakkan hak-haknya.
"Itu sangat penting karena Tiongkok melakukan pendekatan yang lebih koersif dan agresif terhadap klaim teritorialnya," kata Austin.
Ia menambahkan, "Sekarang, sebagai bagian dari respon terhadap kebijakan satu-Tiongkok, kita akan terus memenuhi komitmen di bawah Undang-Undang Hubungan Taiwan. Itu termasuk membantu Taiwan dalam mempertahankan kemampuan pertahanan diri yang memadai."
Tiongkok menganggap jaminan untuk mendukung Taiwan dan negara-negara lain di kawasan itu sebagai "campur tangan" oleh kekuatan non-Asia.
"Apa pun upaya yang dilakukan AS, itu tidak akan menghalangi tekad Tiongkok untuk menentang kemerdekaan Taiwan. Kami akan berjuang dengan segala cara, dan kami akan berjuang sampai akhir. Ini adalah satu-satunya pilihan untuk Tiongkok, " kata Wei.
"Mereka yang menginginkan kemerdekaan Taiwan untuk memecah Tiongkok pasti tidak akan berakhir dengan baik," tambahnya.
Redaktur: Lili Lestari
Penulis: -
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Setelah Trump Ancam Akan Kenakan Tarif Impor, Akhirnya Kolombia Bersedia Terima Deportasi dari AS
- 2 Respons CEO OpenAI tentang Model AI Tiongkok DeepSeek-R1: 'Mengesankan'
- 3 Thailand Ingin Kereta Cepat ke Tiongkok Beroperasi pada 2030
- 4 Diprediksi Berkinerja Mocer 2025, IHSG Sepanjang Tahun Ini Menguat 1,22 Persen
- 5 Tanpa Pengenaan Tarif ke Barang Impor, Produk Lokal Bakal Semakin Terpuruk