Kawal Pemilu Nasional Mondial Polkam Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Otomotif Rona Telko Properti The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis Liputan Khusus
Pemulihan Ekonomi

Tiongkok Mengklaim Bisa Menjadi Stabilisator Ekonomi Dunia

Foto : GREG BAKER/AFP

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Zhao Lijian

A   A   A   Pengaturan Font

BEIJING - Pemerintah Tiongkok mengklaim sebagai tempat yang aman dan bisa menjadi stabilisator ekonomi dunia serta mendesak Amerika Serikat (AS) agar berbuat lebih banyak demi pemulihan bersama.

"Ekonomi Tiongkok telah menjadi tempat perlindungan yang aman dan stabilisator bagi ekonomi dunia meskipun telah terjadi ketidakmenentuan dan instabilitas global," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok (MFA) Zhao Lijian di Beijing, Kamis (5/5).

Dia mendesak AS untuk lebih banyak bertindak memberikan manfaat pada pemulihan ekonomi dunia ketimbang memberikan sanksi unilateral, termasuk sanksi-sanksi baru terhadap beberapa perusahaan Tiongkok.

Zhao mengeluarkan pernyataan tersebut untuk menanggapi Dana Moneter Internasional (IMF) yang menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia menjadi 3,6 persen atau turun 0,8 persen dibandingkan perkiraan sebelumnya.

"Ekonomi dunia sedang menghadapi masa suram karena dampak tambahan dari fluktuasi geopolitik dan virus corona selain situasi makro yang sedang dihadapi semua negara," kata Zhao seperti dilaporkan Antara dari Beijing.

Dalam situasi seperti itu, ekonomi Tiongkok telah berkontribusi positif terhadap ekonomi dunia karena tren menuju pemulihan terus berlanjut dan ketahanannya teruji sebagaimana pencapaian pada triwulan pertama.

Pada triwulan I tahun ini, ekonomi Tiongkok tumbuh 4,8 persen sebagaimana data Biro Statistik Nasional. Impor Tiongkok juga naik 7,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu menjadi 4,19 triliun yuan.

Kondisi tersebut menunjukkan Tiongkok lebih banyak membeli produk-produk dari negara lain yang tentu saja menguntungkan negara-negara tersebut, demikian Zhao dalam pengarahan pers rutin tersebut.

Berpusat pada Rakyat

Presiden Tiongkok, Xi Jinping belum lama ini menekankan pendekatan yang berpusat pada rakyat dan menempatkan pembangunan dan kesejahteraan rakyat dalam agenda prioritas pemulihan ekonomi.

"Ketika kebijakan diimplementasikan, langkah-langkah diambil dan tindakan dilakukan, kita harus selalu memberikan prioritas utama untuk memperbaiki kehidupan masyarakat," kata Xi saat menyampaikan pidato utama melalui video.

"Pandemi Covid-19 secara serius mengikis kemajuan yang telah dicapai dunia dalam pengentasan kemiskinan selama satu dekade terakhir. Pemulihan yang tidak merata memperburuk ketidaksetaraan di seluruh dunia, yang semakin memperlebar kesenjangan Utara-Selatan," papar Xi.

Dia menegaskan tetap berkomitmen untuk membangun ekonomi dunia yang terbuka dengan tetap berada di atas tren dominan globalisasi ekonomi, meningkatkan koordinasi kebijakan makro dan beralih pada ilmu pengetahuan dan teknologi untuk lebih banyak pendorong pertumbuhan.


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top