Tiongkok Luncurkan Misil Antarbenua ke Pasifik
Misil Antarbenua | Sejumlah truk pengangkut misil balistik antarabenua Tiongkok ikut serta dalam sebuah parade militer di Beijing pada Oktober 2019 lalu. Pada Rabu (25/9), Tiongkok dilaporkan telah menguji peluncuran misil balistik antarbenua untuk pertama kalinya dalam beberapa dekade.
Foto: AFP/GREG BAKERĀBEIJING - Tiongkok pada Rabu (25/9) mengatakan bahwa pihaknya telah menguji peluncuran misil balistik antarbenua (ICBM) dan menembakkannya ke Samudra Pasifik dalam latihan untuk pertama kalinya dalam beberapa dekade.
Peluncuran tersebut memicu protes dari negara-negara lain di kawasan tersebut, dengan negara tetangga Tiongkok, Jepang, mengatakan bahwa mereka tidak diberi pemberitahuan sebelumnya dan menyatakan kekhawatiran serius atas perkembangan militer Beijing.
Beijing diketahui telah meningkatkan pengembangan nuklirnya dan meningkatkan anggaran pertahanan dalam beberapa tahun terakhir, dengan Pentagon pada Oktober lalu memperingatkan Tiongkok mengembangkan persenjataannya lebih cepat daripada yang diantisipasi Amerika Serikat (AS).
Tiongkok memiliki lebih dari 500 hulu ledak nuklir operasional pada Mei 2023 dan kemungkinan akan memiliki lebih dari 1.000 pada tahun 2030, kata Pentagon.
"Pada Rabu, pasukan roket militer Tiongkok meluncurkan ICBM yang membawa hulu ledak tiruan ke laut lepas di Samudra Pasifik dan misil tersebut jatuh di wilayah laut yang diperkirakan," demikian pernyataan dari Kementerian Pertahanan Tiongkok.
Dalam keterangannya, Kementerian Pertahanan Tiongkok menyebutkan bahwa uji peluncuran itu sebagai bagian rutin dalam rencana pelatihan tahunan militer. "Hal ini sejalan dengan hukum dan praktik internasional dan tidak ditujukan terhadap negara atau target mana pun," kata kementerian itu.
Namun Jepang menyatakan bahwa mereka tidak menerima pemberitahuan sebelumnya dari pihak Tiongkok, dan juru bicara pemerintah di Tokyo menambahkan bahwa peningkatan kekuatan militer Beijing merupakan sebuah kekhawatiran serius.
New Zealand juga mengatakan peluncuran misil tersebut, yang mendarat di Pasifik selatan, merupakan perkembangan yang tidak diinginkan dan mengkhawatirkan. Seorang juru bicara menteri luar negeri di Wellington berjanji untuk berkonsultasi lebih lanjut dengan sekutu Pasifik setelah rincian peristiwa ini menjadi jelas.
Beijing pertama kali menguji coba misil balistik antarbenua (ICBM) ke Pasifik selatan pada era '80-an. Namun sejak saat itu, pihak Beijing biasanya melakukan uji coba semacam itu di wilayah udaranya sendiri.
Sejak uji coba nuklir pertamanya tahun 1964, Tiongkok merasa cukup dengan mempertahankan persenjataan yang relatif sederhana dan menegaskan bahwa mereka tidak akan pernah menjadi yang pertama menggunakan senjata nuklir dalam konflik. AFP/I-1
Berita Trending
Berita Terkini
- Nelayan Jangan Melaut, BMKG: Siklon 98S Picu Gelombang Tinggi di Jatim dan Bali
- Tiongkok Sampaikan Dukacita Atas Kecelakaan Pesawat Jeju Air
- Serbia Hukum Penjara 14 Tahun Ayah dari Remaja yang Bunuh Teman-temannya di Sekolah
- Pecat Pelatih Fonseca, AC Milan Tunjuk Conceicao
- Mantan Dirjen ESDM Didakwa Terlibat dan Terima Uang di Kasus Timah