Tiongkok Luncurkan Langkah Baru Dorong Perdagangan Luar Negeri di Tengah Ekonomi yang Melambat
Beijing memerintahkan semua tingkat pemerintahan untuk segera menerapkan 9 kebijakan guna "mendorong pertumbuhan perdagangan luar negeri yang stabil.
Foto: Global TimesBEIJING - Tiongkok meluncurkan langkah-langkah baru pada hari Kamis (21/11) untuk meningkatkan perdagangan luar negeri, saat Beijing berupaya membalikkan ekonomi yang melambat yang semakin terancam oleh kebijakan yang berpotensi bermusuhan dari presiden baru AS Donald Trump.
Ekonomi terbesar kedua di dunia ini telah berjuang untuk menghidupkan kembali pertumbuhannya sejak pandemi Covid dan tetap dilanda krisis utang di sektor perumahan yang penting, konsumsi yang terus rendah, dan pengangguran kaum muda yang tinggi.
Prospeknya mungkin semakin gelap dengan terpilihnya Trump, mengingat pemimpin AS yang tidak menentu itu menaikkan tarif impor dari Tiongkok selama perang dagang selama masa jabatan pertamanya.
Kementerian Perdagangan Beijing merilis pemberitahuan pada hari Kamis yang memerintahkan semua tingkat pemerintahan untuk segera menerapkan sembilan kebijakan guna "mendorong pertumbuhan perdagangan luar negeri yang stabil, dan mengonsolidasikan serta meningkatkan momentum kenaikan ekonomi".
Langkah-langkah tersebut meliputi perluasan asuransi kredit ekspor, dukungan pembiayaan yang kuat bagi perusahaan asing, dan penyelesaian perdagangan lintas batas yang lebih lancar.
Langkah lainnya ditujukan untuk lebih mengembangkan e-commerce lintas batas, mendorong ekspor produk pertanian khusus, dan lebih banyak dukungan untuk impor "peralatan utama, sumber daya energi, dan produk lainnya".
Kementerian juga memerintahkan inovasi dalam "perdagangan hijau", lebih banyak pertukaran personel lintas batas, serta jaminan pengiriman dan ketenagakerjaan yang lebih baik bagi perusahaan asing.
Semua pemerintah provinsi dan daerah harus "memantau secara ketat situasi operasi perdagangan luar negeri, menganalisis perubahan... dan memberikan dukungan kuat bagi pemulihan ekonomi yang berkelanjutan", kata pernyataan itu.
Dalam masa jabatan pertamanya di Gedung Putih, Trump terlibat dalam perang dagang yang sengit dengan Tiongkok, mengenakan tarif pada produk-produk Tiongko senilai miliaran dollar dan memicu pembalasan dari Beijing.
Tiongkok menolak berkomentar langsung mengenai kemungkinan Trump akan menerapkan kebijakan yang lebih bermusuhan kali ini.
Presiden Xi Jinping mengatakan kepada Presiden AS petahana Joe Biden minggu lalu, Beijing akan "berusaha untuk transisi yang lancar" dalam hubungan dan bersedia bekerja sama dengan pemerintahan Trump.
Berita Trending
- 1 Indonesia Tunda Peluncuran Komitmen Iklim Terbaru di COP29 Azerbaijan
- 2 Electricity Connect 2024, Momentum Kemandirian dan Ketahanan Energi Nasional
- 3 Penerima LPDP Harus Berkontribusi untuk Negeri
- 4 Ini yang Dilakukan Kemnaker untuk Mendukung Industri Musik
- 5 Tim Putra LavAni Kembali Tembus Grand Final Usai Bungkam Indomaret
Berita Terkini
- Dishub Kota Medan luncurkan 60 bus listrik baru Minggu
- Pelatih Persija nilai pemainnya kurang antisipasi skema gol Persebaya
- Pemkab Bantul sebut pelaku usaha perikanan adalah pahlawan pangan
- Kasdam Brigjen TNI Mohammad Andhy Kusuma Buka Kejuaraan Nasional Karate Championship 2024
- BNI Kantongi Gold Rank ASRRAT 4 Tahun Berturut-turut