Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Dampak Virus Korona

Tiongkok "Lockdown" Dua Kota di Provinsi Jilin

Foto : AFP/CNS

Pemeriksaan Covid-19 - Warga dari Provinsi Hebei, Tiongkok, antre untuk diperiksa kesehatan secara massal di sebuah pusat fasilitas karantina darurat di Kota Shijiazhuang pada Sabtu (16/1). Pemeriksaan ini dilakukan setelah Provinsi Hebei menerapkan status keadaan darurat terkait Covid-19.

A   A   A   Pengaturan Font

BEIJING - Pemerintah Tiongkok pada Senin (18/1) mengunci dua kota di Provinsi Jilin di timur laut yang memiliki populasi hampir 3 juta orang setelah terjadi lonjakan kasus virus korona terkait klaster yang ditularkan seorang wirausahawan keliling.

Walau Tiongkok sebagian besar telah berhasil mengendalikan penyebaran virus korona, namun dalam beberapa pekan terakhir terjadi kenaikan tajam angka kasus infeksi sehingga menyebabkan segera diberlakukannya penguncian wilayah (lockdown), larangan perjalanan dan pengujian kesehatan massal.

"Tiga juta warga yang tinggal di dua kota di Provinsi Jilin dilarang keluar rumah setelah terjadi 109 kasus infeksi baru," demikian keterangan pemerintah Tiongkok.

Dengan penerapan lockdown terbaru di dua kota ini maka berarti saat ini ada lebih dari 19 juta warga yang tinggal di Tiongkok timur laut yang dilarang meninggalkan rumah mereka dan mereka hanya boleh keluar 3 hari sekali untuk belanja kebutuhan hidup sehari-hari.

Otoritas di Tiongkok telah melacak sumber dari penularan infeksi virus pada 100 penderita di Provinsi Jilin terkait wirausahawan keliling yang tak menunjukkan gejala Covid-19 (asimptomatik) yang berasal dari Provinsi Heilongjiang. Provinsi ini pekan lalu diberlakukan keadaan darurat.

"Wirausahawan itu telah pergi ke dua kota yang kini dikunci. Ia memberikan lokakarya kesehatan pada warga paro baya dan lansia," lapor sejumlah pejabat lokal.

Sebuah penyelidikan saat ini telah dimulai terhadap pusat-pusat perawatan kesehatan yang menggelar lokakarya-lokakarya yang akan mencari tahu apakah operasi aktivitas bisnis mereka itu ilegal.

Dalam lokakarya perawatan kesehatan ini terkadang ditawarkan produk-produk yang diklaim memiliki khasiat memperpanjang umur dan oleh karena itu lokakarya-lokakarya itu menargetkan kelompok-kelompok warga yang rentan terutama kaum lansia.

Harian milik negara People's Daily dalam komentar pada kolom tajuknya menuliskan cercaan terhadap lokakarya-lokakarya ini dengan menyebut bahwa operasi mereka telah mempertaruhkan nyawa hanya demi mendapatkan uang dibalik kedok kepedulian atas kesehatan kaum lansia.

Penguncian Diperluas

Sementara itu peraturan lockdown telah diperluas cakupan wilayahnya di Tiongkok timur laut sejak akhir pekan lalu, termasuk penguncian wilayah di satu distrik di Kota Harbin yang jadi destinasi populer penyelenggaraan festival pahatan es yang banyak dikunjungi turis.

Dilaporkan pula bahwa otoritas lokal telah menerapkan penguncian sebagian di dua kota di Provinsi Hebei yang letaknya tak jauh dari Beijing setelah beberapa pekan lalu terjadi lonjakan kasus dan menyebabkan sekitar 12,5 juta warga harus tetap tinggal di rumah masing-masing.

Pekan lalu, media milik negara juga melaporkan bahwa ada lebih dari 20 ribu warga desa di Hebei harus kirimkan ke sebuah pusat fasilitas darurat untuk menjalani karantina secara massal. AFP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top