Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Tiongkok Laporkan Kematian Pertama Akibat Covid-19 dalam Setengah Tahun Terakhir

Foto : REUTERS/Thomas Peter

Ilustrasi kebijakan "nol-COVID" di Tiongkok.

A   A   A   Pengaturan Font

Tiongkok pada Minggu (20/11) mengumumkan kasus kematian baru akibat Covid-19, menjadikannya sebagai kematian pertama dalam hampir setengah tahun usai menerapkan pengendalian yang ketat di Beijing dan di seluruh negeri untuk menangkal infeksi baru.

Komisi Kesehatan Nasional melaporkan kematian seorang pria berusia 87 tahun di Beijing, kematian akibat Covid-19 pertama sejak 26 Mei tahun ini. Menambah jumlah total kematian akibat Covid-19 menjadi 5.227.

The Associated Press melaporkan Tiongkok mengumumkan 24.215 kasus baru terdeteksi selama 24 jam sebelumnya, sebagian besar dari mereka tidak menunjukkan gejala.

Walaupun Tiongkok memiliki tingkat vaksinasi dosis pertama secara keseluruhan lebih dari 92 persen, angka itu jauh lebih rendah di kalangan orang tua terutama mereka yang berusia di atas 80 tahun. Di mana hanya 65 persen lansia di Tiongkok yang menerima vaksinasi Covid-19 dosis pertama.

Komisi Kesehatan Nasional Tiongkok sendiri tidak memberikan rincian status vaksinasi almarhum terakhir.

Rendahnya tingkat vaksinasi di kalangan lansia dianggap sebagai salah satu alasan mengapa Tiongkok sebagian besar menutup perbatasannya dan tetap berpegang pada kebijakan "nol-COVID" yang kaku yang berupaya menghapus infeksi melalui penguncian, karantina, pelacakan kasus, dan pengujian massal, meskipun berdampak negatif pada perekonomian negara dan meningkatkan kemarahan publik pada pihak berwenang.

Tiongkok sendiri berdalih mengatakan kebijakan ketat "nol-COVID" yang diberlakukan pemerintah telah membuahkan hasil dalam jumlah kasus dan kematian yang jauh lebih rendah daripada di negara lain, termasuk Amerika Serikat (AS).

Apabila dibandingkan dengan AS, Tiongkok hanya melaporkan 286.197 kasus sejak virus pertama kali terdeteksi di kota Wuhan pada 2019. Angka yang sangat kecil apabila dibandingkan dengan jumlah populasi negara itu yang mencapai 1,4 miliar.

Jumlah itu juga sangat kontras jika dibandingkan dengan 98,3 juta kasus dan 1 juta kematian akibat Covid-19 di AS, dengan populasi 331,9 juta.

Namun, angka-angka yang dilaporkan otoritas Tiongkok dipertanyakan, mengingat reputasi lama Partai Komunis yang berkuasa untuk memanipulasi statistik dan kurangnya pengawasan dari luar dan kriteria yang sangat subyektif untuk menentukan penyebab kematian dalam kasus Covid-19.

Melansir AP, kematian pasien yang menunjukkan gejala Covid-19 di Tiongkok sering dikaitkan dengan kondisi yang mendasarinya seperti diabetes atau penyakit jantung, dan menutupi jumlah kematian akibat virus yang sebenarnya.

Merujuk pada wabah di Shanghai, kritikus menyoroti hanya sekitar dua lusin kematian akibat Covid-19 yang dilaporkan terjadi di kota berpenduduk 25 juta jiwa yang dilanda gelombang infeksi lebih dari dua bulan lamanya dan menginfeksi ratusan ribu orang di kota terbesar ketiga di dunia itu.

Tiongkok juga menentang saran dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk mengadopsi strategi pencegahan yang lebih bertarget. Beijing turut menolak untuk bekerja sama sepenuhnya terkait penyelidikan tentang asal mula virus, dengan marah menolak saran yang mungkin telah bocor dari laboratorium Wuhan.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Suliana

Komentar

Komentar
()

Top