Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Latihan Perang AS-Australia

Tiongkok Kirimkan Kapal Pengintai Kedua

Foto : istimewa

Kapal intelijen Tiongkok Haiwangxing

A   A   A   Pengaturan Font

SYDNEY - Kantor berita Australian Broadcasting Corporation (ABC) pada Minggu (18/7) melaporkan bahwa kapal pengintai Tiongkok kedua sedang berlayar untuk memasuki perairan lepas pantai timur laut Australia. Kehadiran kapal mata-mata Tiongkok itu menurut ABC ada hubungannya dengan latihan militer gabungan antara Australia dan Amerika Serikat (AS) yang dimulai pekan lalu.

"Kapal pengintai itu sedang mendekati Australia melalui Laut Solomon di sekitar Papua Nugini, dan akan bergabung dengan kapal intelijen Tiongkok lainnya yang sebelumnya terlihat menuju Australia melalui Selat Torres, dan sedang dipantau oleh pasukan pertahanan Australia," ungkap ABC.

Kapal-kapal pengintai Tiongkok itu akan memantau Talisman Saber, latihan militer gabungan rutin antara AS dan Australia yang berlangsung setiap dua tahun. Sky News melaporkan nama kapal intelijen Tiongkok itu adalah Haiwangxing.

"Pengiriman dua kapal pengintai ini merupakan yang pertama kalinya dilakukan oleh Beijing dan hal itu menandai perkembangan yang tidak biasa," tulis ABC yang mengutip keterangan pejabat pasukan pertahanan.

Lebih dari 17.000 tentara dari Australia dan AS akan berpartisipasi dalam Talisman Sabre, yang diadakan di wilayah Australia mulai dari 14 hingga 31 Juli.

Saat menanggapi kehadiran kapal pengintai pertama, Menteri Pertahanan Australia, Peter Dutton, mengatakan bahwa kapal pengintai itu adalah pengingat dari PLA (Tentara Pembebasan Rakyat) selalu ada di wilayah tersebut.

"Kami telah melihat dalam operasi sebelumnya kehadiran kapal Tiongkok dan kami telah memantaunya selama beberapa waktu," kata Menhan Dutton.

Ketegangan Geopolitik

Latihan militer Talisman Saber itu digelar di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik antara Canberra dan Beijing, yang diperburuk ketika Perdana Menteri Australia, Scott Morrison, menyerukan penyelidikan independen terhadap asal usul virus korona tahun lalu dan seruan itu telah dia pekan lalu.

Menanggapi seruan PM Morrison itu, Beijing menerapkan serangkaian pembalasan berupa pembatasan perdagangan terhadap komoditi dari Australia, termasuk batu bara, anggur dan jelai. Tindakan itu disebut oleh pemerintahan Presiden AS, Joe Biden, sebagai pemaksaan ekonomi. AFP/Bloomberg/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top