Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Sirkus Formosa Taiwan

Tingkatkan Kerja Sama Indonesia-Taiwan lewat Sirkus

Foto : dok FOCA
A   A   A   Pengaturan Font

Sementara pada adaptasinya kali ini, Sureq Galigo menjadi dasar dari sebuah kisah yang menggambarkan petualangan perjalanan, peperangan, kisah cinta terlarang, pernikahan yang rumit hingga pengkhianatan. Elemen-elemen ini pun dirangkai menjadi cerita besar yang menarik dan masih memiliki relevansi pada kehidupan modern saat ini.

Dalam pertunjukan yang berdurasi dua jam ini, I La Galigo akan bercerita melalui tarian, gerakan, soundscape dengan tata cahaya dan tata panggung yang mengagumkan. 70 instrumen musik mengiringi pertunjukan ini untuk menciptakan ekspresi yang lebih dramatis, mulai dari instrumen tradisional Sulawesi, Jawa dan Bali. Tidak main-main, penataan bunyi dan musik ini melalui riset yang cukup intensif.

"Mulai dari 2001, kami mempelajari naskah tua yang dianggap sakral dalam budaya Bugis, sekaligus mendalami budaya Sulawesi Selatan. Setelah tiga tahun, kami melakukan pementasan pertama I La Galigo di Esplanade, Singapura. Setelah melanglang buana ke 9 negara dan 18 tahun telah berlalu, I La Galigo kembali hadir di Jakarta," kata Restu I Kusumaningrum, Ketua Yayasan Bali Purnati dan Direktur Artistik I La Galigo.

I La Galigo rencananya akan tampil pada 3, 5, 6, dan 7 Juli 2019 mendatang di Ciputra Artpreneur Theater dan diharapkan menjadi pertunjukan yang bisa memperkenalkan naskah kuno asli Indonesia kepada masyarakat, yang mana juga tidak kalah menariknya seperti kisah-kisah seperti Mahabarata ataupun Ramayana.
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top