Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Peringatan Hari Kartini

Tingkat Literasi Keuangan Perempuan Masih Rendah

Foto : ISTIMEWA

Inarno Djajadi, Direktur Utama BEI

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Pemerintah menilai lembaga keuangan perlu membuat produk khusus untuk perempuan guna meningkatkan akses perempuan terhadap layanan keuangan. Pasalnya, kebanyakan perempuan mengerjakan lebih banyak pekerjaan rumah tangga dibandingkan laki-laki.

"Mereka sering by default merasakan mengerjakan kegiatan rumah tangga lebih dominan, oleh karena itu dari segi akses terhadap layanan keuangan perlu diberikan suatu kekhususan sehingga tidak terhalangi mendapatkan pelayanan keuangan," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam webinar "Peran Perempuan Indonesia di Sektor Perbankan" yang dipantau di Jakarta, Kamis (21/4).

Peningkatan akses perempuan terhadap layanan keuangan dapat mengerek naik tingkat inklusi keuangan perempuan yang senilai 75,15 persen pada 2019, atau lebih rendah dari laki-laki yang senilai 77,2 persen. Tingkat literasi keuangan perempuan yang sebesar 36,13 persen juga lebih rendah dari laki-laki yang sebesar 39,94 persen.

Layanan keuangan perlu lebih mudah diakses oleh perempuan agar pelaku usaha perempuan yang mencapai 21 persen dari total pengusaha bisa mengembangkan usaha dan memiliki kemandirian keuangan. "UMKM yang dikelola oleh perempuan pada masa pandemi bisa lebih bertahan. Banyak wirausaha perempuan yang beralih ke usaha daring, ini menunjukkan bagaimana para perempuan begitu ulet," jelas Menkeu.

Baca Juga :
IHSG Rawan Terkoreksi

Perempuan juga perlu didorong untuk menjadi mengakses pasar modal baik sebagai investor maupun pelaku usaha yang membutuhkan tambahan modal. "Apabila literasi dan keterampilan perempuan di bidang keuangan ditingkatkan, mereka makin bisa mengembangkan usaha dan memiliki aset investasi," katanya.

Kesetaraan Gender

Pada kesempatan lain, Bursa Efek Indonesia (BEI) mendorong peningkatan kesetaraan gender di pasar modal Indonesia dengan melaksanakan Women in Executive Leadership in IDX200 Census, dari Desember 2021 hingga Maret 2022. Women in Executive Leadership in IDX200 Census merupakan sensus keterwakilan perempuan dalam jabatan eksekutif di 200 perusahaan tercatat dengan aktivitas kapitalisasi dan transaksi terbesar di bursa.

Direktur Utama BEI Inarno Djajadi di Jakarta, Kamis (21/4), mengatakan, sebagai bagian dari inisiatif Bursa Efek Berkelanjutan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), BEI selalu berusaha untuk menjadi panutan dalam mengimplementasikan dan mendorong para pemangku kepentingan untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) di pasar modal Indonesia. Sebagai salah satu fokus SDG, tujuan kesetaraan gender diharapkan dapat dicapai melalui sensus tersebut.

"BEI sebagai anggota bursa yang berkelanjutan berkomitmen penuh untuk melaksanakan tujuan SDGs, salah satunya adalah kesetaraan gender. Kami juga bertujuan untuk mendorong semua pemangku kepentingan di sektor swasta untuk berpartisipasi dalam menerapkan praktik yang baik dalam mendukung pemberdayaan perempuan," ujar Inarno.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top