Tingginya Mortalitas Penyakit Jantung dan Stroke yang Terus Meningkat
Ilustrasi seorang lansia mengalami serangan jantung.
Seringkali, gejala serangan jantung meliputi rasa sakit atau ketidaknyamanan di bagian tengah dada; dan/atau rasa sakit atau ketidaknyamanan di lengan, bahu kiri, siku, rahang, atau punggung. Selain itu, orang yang mengalami serangan jantung umumnya juga kesulitan bernapas atau sesak napas; mual atau muntah; pusing atau pingsan; keringat dingin; dan menjadi pucat.
Sementara, gejala stroke yang paling umum adalah kelemahan mendadak pada wajah, lengan, atau tungkai, yang paling sering terjadi hanya pada satu sisi tubuh. Selain itu, gejala lain termasuk serangan tiba-tiba yang menyebabkan mati rasa pada wajah atau lengan; kebingungan, kesulitan berbicara atau memahami pembicaraan; kesulitan melihat dengan satu atau kedua mata; kesulitan berjalan, pusing dan/atau kehilangan keseimbangan atau koordinasi; hingga sakit kepala parah tanpa penyebab yang diketahui; dan/atau pingsan.
Adapun, faktor risiko perilaku yang menyebabkan seseorang mengalami penyakit jantung dan stroke adalah pola makan yang tidak sehat, kurangnya aktivitas fisik, merokok, dan kebiasaan mengkonsumsi alkohol yang berlebihan. Efek dari faktor risiko perilaku dapat muncul pada individu sebagai peningkatan tekanan darah, peningkatan glukosa darah, peningkatan lipid darah, dan kelebihan berat badan dan obesitas.
Kabar baiknya, sejumlah faktor penyakit jantung dan stroke dapat diukur di fasilitas perawatan primer untuk mengindikasikan peningkatan risiko serangan jantung, stroke, gagal jantung, dan komplikasi lainnya. Risiko terkena penyakit jantung dan stroke juga dapat dihindari dengan tidak merokok, mengurangi konsumsi garam dan alkohol, makan lebih banyak buah dan sayuran, dan memperbanyak aktivitas fisik secara teratur.
Editor : Fiter Bagus
Komentar
()Muat lainnya