Timnas Tak Lagi TC Jangka Panjang
berselebrasi I Pemain Timnas Indonesia berselebrasi melawan Arab Saudi pada laga kualifikasi Piala Dunia Asia 2026 di Stadion Bung Karno Jakarta, beberapa pekan lalu. Maret 2025, tim asuhan Shin Tae-yong bertemu tuan rumah Australia (20/3.
Foto: ADITYA AJI / AFPJAKARTA - Ada empat pertandingan tersisa yang akan dihadapi Tim nasional Indonesia tahun depan, untuk memastikan langkah ke putaran final Piala Dunia. Di bulan Maret 2025, tim asuhan Shin Tae-yong bertemu tuan rumah Australia (20/3) dan menjamu Bahrain di Jakarta (25/3).
Setelah itu, Skuad Garuda akan menjamu Tiongkok (5/6) dan melawat ke Jepang untuk melakoni laga terakhir pada 10 Juni. Secara matematis, Timnas berpeluang lolos ke Piala Dunia 2026, baik secara otomatis atau melalui putaran selanjutnya. Dua tim teratas tiap-tiap grup berhak mendapat tiket langsung ke putaran final Piala Dunia. Sementara itu, penghuni peringkat ketiga dan keempat bisa kembali bersaing di putaran keempat berebut dua tiket ditambah jalur play-off.
Menghadapi empat laga itu dan untuk memastikan langkah diperlukan persiapan matang. Sempat mengemuka pertanyaan apakah timnas Indonesia memerlukan pemusatan latihan (TC) jangka panjang. Tapi pihak PSSI tidak lagi memberlakukan TC jangka panjang itu menjelang tampil di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Tahun lalu atau tepatnya pada April 2023, PSSI mengatakan TC jangka panjang masih menjadi pendekatan paling cocok untuk Timnas. Hal itu dikarenakan pemain-pemain Indonesia belum bisa diperlakukan seperti di Eropa. Namun di pertengahan tahun ini atau tepatnya Juli 2024, PSSI menyatakan bahwa Timnas Indonesia tak perlu lagi TC jangka panjang.
“Ada dampak positif dan negatif dari kebijakan baru PSSI terkait TC Timnas Indonesia,” ujar pengamat sepak bola nasional, Aris Budi Sulistyo. Menurutnya, keputusan itu terbilang langkah yang berani dan untuk mengakomodasi keinginan klub-klub agar pemain tidak terlalu lama meninggalkan tim demi memenuhi panggilan TC Timnas Indonesia.
Saat ini PSSI membuat kebijakan baru, memutuskan bahwa pemain Timnas wajib bergabung empat hari sebelum agenda pertandingan FIFA Matchday. “Para pemain telah mendapatkan banyak menit bermain di klub. Untuk mereka yang berkompetisi di Eropa sudah terbiasa dengan ritme tersebut” sambungnya.
Jika pelatihan di klub sudah bagus, maka para pemain akan datang ke Timnas Indonesia dengan dasar permainan (fisik, teknik, taktik, dan mental) yang juga bagus. Shin Tae-yong menurutnya hanya tinggal memoles atau fokus dalam membangun chemistry antarpemain serta pemahaman taktik kepada tim. Dia juga mengatakan bahwa persiapan panjang hingga empat bulan ke depan, harus benar-benar dimanfaatkan Timnas Indonesia.
Para pemain bisa meningkatkan kualitas di klub masing-masing. Tim pelatih bisa menyelesaikan pekerjaan rumah yang belum beres. “Untuk pertandingan periode Maret 2025, harus dibenahi kebugaran pemain. Berkaca dari laga kontra Arab Saudi, banyak yang kram. Mungkin karena terbiasa main dengan tekanan tinggi untuk menang,” ujar Aris Budi.
Kondisi ini menjadi evaluasi buat tim pelatih fisik. Sebab masih ada waktu yang lama menuju bulan Maret tahun depan. “Masih bisa mempersiapkan strategi yang selanjutnya akan digunakan menghadapi Australia dan Bahrain,” tandas mantan pelatih Persik Kediri dan Persis Solo itu.
Pemain Absen
Timnas Indonesia harus menghadapi kabar kurang menyenangkan menjelang laga penting melawan Australia pada Maret 2025. Dua pemain kunci, Justin Hubner dan Ragnar Oratmangoen, dipastikan tidak bisa tampil dalam laga tersebut akibat akumulasi kartu.
Absennya kedua pemain ini menjadi pukulan bagi tim asuhan Shin Tae-yong, yang tengah bersaing ketat di grup. Meski demikian, pelatih asal Korea Selatan tersebut masih memiliki beberapa opsi strategis untuk mengatasi kekurangan tersebut.
Justin Hubner harus menerima kartu merah setelah mendapatkan dua kartu kuning di babak kedua. Insiden ini terjadi saat ia berusaha menghentikan serangan Arab Saudi melalui pelanggaran yang dinilai cukup keras oleh wasit Rustam Lutfullin.
Ragnar Oratmangoen, di sisi lain, mendapatkan kartu kuning dalam situasi berbeda, yang merupakan akumulasi dari kartu sebelumnya. Akibatnya, dia juga harus absen dalam laga penting melawan Australia.
Kehilangan dua pemain ini tentu menjadi tantangan besar bagi Shin Tae-yong, mengingat keduanya merupakan pemain andalan di lini pertahanan dan serangan. Absennya Justin Hubner, seorang bek tangguh, berarti lini belakang Timnas Indonesia perlu mencari alternatif pengganti yang sepadan. Ragnar Oratmangoen, di sisi lain, adalah pemain sayap yang kerap menjadi kreator serangan. ben/G-1
Redaktur: Aloysius Widiyatmaka
Penulis: Benny Mudesta Putra
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Ini Solusi Ampuh untuk Atasi Kulit Gatal Eksim yang Sering Kambuh
- 2 Kenakan Tarif Impor untuk Menutup Defisit Anggaran
- 3 Penyakit Kulit Kambuh Terus? Mungkin Delapan Makanan Ini Penyebabnya
- 4 Perkuat Implementasi ESG, Bank BJB Dorong Pertumbuhan Bisnis Berkelanjutan
- 5 Jangan Masukkan Mi Instan dalam Program Makan Siang Gratis
Berita Terkini
- Bulog Jamin Akses Pangan Berkualitas Bagi Kaum Disabilitas
- Mengenal Aerophobia, Ini Solusi Pengobatan bagi Penderitanya Menurut IDI Kabupaten Karanganyar
- Tingkatkan Kualitas Kebijakan, Menteri Hukum Tekankan Pentingnya Peran Badan Strategi Kebijakan Hukum
- Sentimen Eksternal Dominan, 4 Desember 2024
- Tegas, Kementan Ingatkan Alokasi Pupuk dalam e-RDKK Tak Bisa Diperjualbelikan