![Tim Gabungan Harus Mampu Mengungkap Pelaku](https://koran-jakarta.com/images/article/phpdj_yb0_resized.jpg)
Tim Gabungan Harus Mampu Mengungkap Pelaku
![Tim Gabungan Harus Mampu Mengungkap Pelaku](https://koran-jakarta.com/images/article/phpdj_yb0_resized.jpg)
Presiden RI, Joko Widodo.
Meski begitu, Presiden menjelaskan bahwa setiap kasus harus ada bukti-bukti awal yang komplit. "Saya itu bagian ngejar-ngejar saja, bagian mengawasi. Harus selesai, cepat selesai, itu aja tugas saya," tutup Presiden.
Diketahui, Kepolisian Republik Indonesia membentuk tim gabungan untuk mengusut teror terhadap pimpinan dan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Diharapkan dengan dibentuknya tim gabungan, serangkaian kasus teror mulai dari teror terhadap pimpinan KPK dan teror terhadap salah satu penyidiknya, Novel Baswedan bisa terungkap.
Selain soal pembentukan tim gabungan, agenda Presiden Jokowi pada Senin cukup padat, seperti menemu para perangkat desa di Senayan, berbicara lewat video call dengan Presiden RI ke-3, BJ Habibie yang tengah dirawat di Jerman, dan juga menggelar rapat terbatas di Istana membahas rehabilitasi pascagempa di NTB.
Empat Hal
Dalam Rapat Terbatas (Ratas) di Kantor Presiden, Jokowi mengungkapkan empat hal terkait peningkatan kesiagaan menghadapi bencana. Pertama, rehabilitasi wilayah yang terdampak bencana seperti di Lombok (Nusa Tenggara Barat), Palu dan Donggala (Sulawesi Tengah), Banten dan Lampung.
Halaman Selanjutnya....
Komentar
()Muat lainnya