Tim Antianarkis Brimob Dikirim ke Bengkulu Selatan Perkuat Keamanan

BENGKULU – Untuk menambah perkuatan pasukan keamanan guna menjaga Bengkulu Selatan (Bengsel), Polda Bengkulu menurunkan dua satuan setingkat peleton atau 50 personel Satbrimob ke Polres Bengsel.

Mereka akan mendukung pengamanan setelah Mahkamah Konstitusi (MK) memutuskan pembatalan pencalonan Gusnan Mulyadi dalam Pilkada 2024.

Komandan Satuan Brimob Polda Bengkulu Komisaris Besar Polisi Muhammad Fachry di Kota Bengkulu, Rabu, menerangkan puluhan personel yang digeser ke Polres Bengsel itu tergabung dalam Satuan Antianarkis.

Pengiriman personel itu dalam rangka mengantisipasi kegiatan atau aksi yang dilakukan masyarakat pascaputusan (MK terkait sengketa Pilkada Bengsel.

"Ada 50 personel yang kita turunkan ke Bengkulu Selatan untuk mengantisipasi munculnya aksi anarkis,” tutur Fachry. Dia sudah turunkan dua satuan setingkat peleton ke Polres Bengsel untuk mengantisipasi perbuatan anarkis masyarakat pascapengumuman keputusan MK.

Fachry  juga menurunkan dua personel intelijen Brimob untuk memantau kondisi dan situasi.

Secara terpisah, pengamat politik sekaligus akademisi Universitas Bengkulu Mas Agus Firmansyah mengatakan adanya putusan MK yang mendiskualifikasi Gusnan Mulyadi dari pencalonan Bupati Bengssel memberikan kepastian hukum terkait aturan pencalonan kepala daerah.