Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Tidak Ramah Lingkungan, Aktivis Pun Terpaksa Gelar Kemah untuk Tolak Tambang Batu Bara

Foto : ANTARA/HO

Aktivis Bengkulu saat memberikan informasi terkait bahaya aktivitas tambang batubara.

A   A   A   Pengaturan Font

Bengkulu Utara - Koalisi Selamatkan Bentang Alam Seblat yang terdiri dari organisasi mahasiswa, organisasi kepemudaan, komunitas pencinta alam, masyarakat sipil dan penggiat ekowisata mengadakan "Kemah Seblat" guna mengkampanyekan penyelamatan dan pelestarian bentang alam Seblat dari segala bentuk kegiatan ekstraktif seperti tambang batu bara.

Wakil Koordinator Lapangan, Andes Beta menyebutkan bahwa kegiatan penambangan yang akan dilakukan oleh PT Inmas Abadi akan berdampak pada masyarakat sekitar yang masih mengkonsumsi air dari aliran Sungai Seblat serta akan mengganggu habitat gajah Sumatra, bunga Raflessia Arnoldi serta ekosistem lainnya di wilayah ini.

"Kami berkumpul di kawasan Bentang Alam Seblat sebagai bentuk protes kami, menolak keras izin PT Inmas Abadi di Seblat ini yang ingin mengeruk batu bara di sini," kata Andes saat dihubungi dari Bengkulu, Sabtu.

Aksi Kemah Seblat digelar selama 3 hari sejak 5 hingga 7 November 2021 di kawasan Taman Wisata Alam (TWA) Seblat. Dalam kemah tersebut koalisi selamatkan Bentang Alam Seblat menggelar nonton bareng, diskusi, eksplore hutan dan Sungai Seblat, pentas perlawanan, mural serta melakukan deklarasi bersama masyarakat, pemuda, mahasiswa, siswa, nelayan, dan petani sekitar, menolak kehadiran tambang batu bara dari PT Inmas Abadi.

Tujuan kegiatan ini kata Andes yaitu untuk memberikan informasi dan meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat akan dampak buruk tambang batubara terhadap Bentang Alam Seblat dan kehidupan masyarakat sekitarnya.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top