Tidak Berkutik Enam Gurandil ini Ditangkap karena sedang Menambang Emas secara Ilegal
Hasil tambang emas ilegal yang disita jajaran Satreskrim Polres Sukabumi dari PETI di Kampung Tanjakankeusik, Desa Cihaur, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Jabar.
Foto: ANTARA/Aditya A. RohmanSukabumi - Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Sukabumi menangkap enam terduga gurandil (penambang emas liar) yang sedang beraktivitas menambang emas di pertambangan emas tanpa izin (PETI) di Kampung Tanjakankeusik, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
"Enam penambang emas ilegal yang beraktivitas di PETI, Desa Cihaur, Kecamatan Simpenan ini, kami tangkap saat menambang emas," kata Kasat Reskrim Polres Sukabumi Iptu Hartono di Sukabumi, Selasa.
Menurut Hartono, enam gurandil tersebut masih dimintai keterangan oleh penyidik Satreskrim Polres Sukabumi terkait dengan aktivitas ilegal yang mereka lakukan.
Dari hasil penyelidikan, lanjut dia, mereka mengaku belum lama melakukan aktivitas ilegalnya karena tergiur oleh potensi emas yang di dalam tambang tersebut.
Padahal, seperti diketahui bahwa lokasi PETI di Desa Cihaur ini diduga menjadi salah satu penyebab terjadinya bencana tanah longsor, bahkan pihak kepolisian dan pemerintah berulang kali mengingatkan siapa pun agar tidak lagi melakukan penambangan emas secara ilegal.
Dampak dari aktivitas gurandil ini, kata dia, menyebabkan kondisi lingkungan di areal PETI rusak dan rawan terjadi bencana seperti longsor maupun pergerakan tanah.
Belum lagi bahan kimia yang mereka gunakan untuk mengolah emas yang bisa mencemari lingkungan sekitar. Maka dari itu, dampak dari kegiatan yang penambangan emas secara ilegal bisa merugikan banyak pihak.
"Kami masih menyelidiki kasus ini apakah enam gurandil ini hanya pekerja atau ada yang membiayai mereka. Tentunya kami berkomitmen untuk menindak tegas siapa pun yang melakukan kegiatan penambangan secara ilegal," tambahnya.
Hartono mengapresiasi warga yang telah berani melaporkan kasus ini kepada pihak kepolisian sehingga dengan cepat ditangani dan menangkap pelakunya.
Berita Trending
- 1 Setelah Trump Ancam Akan Kenakan Tarif Impor, Akhirnya Kolombia Bersedia Terima Deportasi dari AS
- 2 Respons CEO OpenAI tentang Model AI Tiongkok DeepSeek-R1: 'Mengesankan'
- 3 Thailand Ingin Kereta Cepat ke Tiongkok Beroperasi pada 2030
- 4 Diprediksi Berkinerja Mocer 2025, IHSG Sepanjang Tahun Ini Menguat 1,22 Persen
- 5 Tanpa Pengenaan Tarif ke Barang Impor, Produk Lokal Bakal Semakin Terpuruk