Senin, 24 Feb 2025, 21:15 WIB

Thaksin Minta Maaf atas Pembantaian di Thailand Selatan

Thaksin Shinawatra

Foto: AFP/MANAN VATSYAYANA

BANGKOK - Mantan Perdana Menteri Thailand, Thaksin Shinawatra, pada Minggu (23/2) meminta maaf atas tewasnya sejumlah pengunjuk rasa Muslim dua dekade lalu di selatan negara itu.

Permintaan maaf tersebut diyakini sebagai permintaan maaf pertama yang disampaikannya di depan publik atas insiden yang dikenal sebagai pembantaian Tak Bai, dan muncul hampir empat bulan setelah undang-undang pembatasan berakhir dan tuduhan pembunuhan terhadap tujuh tersangka dibatalkan.

Thaksin yang menjabat sebagai perdana menteri saat pembantaian tersebut terjadi, mengatakan bahwa ia ingin meminta maaf atas tindakan apapun yang mungkin membuat kebanyakan orang lain merasa tidak nyaman.

"Saat saya menjadi perdana menteri, saya punya itikad kuat untuk peduli pada warga setempat," kata dia saat ditanya tentang pembantaian tersebut selama kunjungan pertamanya ke wilayah yang dikenal sebagai wilayah selatan dalam 19 tahun. “Jika ada kesalahan atau ketidakpuasan yang disebabkan oleh saya, saya ingin meminta maaf,” imbuh dia.

Pada 25 Oktober 2004, pasukan keamanan menembaki kerumunan yang berunjuk rasa di luar kantor polisi di Kota Tak Bai di Provinsi Narathiwat, dekat perbatasan Malaysia, menewaskan tujuh orang. Selanjutnya, 78 orang mati lemas setelah mereka ditangkap dan ditumpuk satu sama lain di bagian belakang truk militer Thailand, dengan posisi tengkurap dan tangan terikat di belakang punggung mereka.

Konflik di wilayah selatan ini telah mengakibatkan lebih dari 7.000 orang tewas sejak Januari 2004. AFP/I-1

Redaktur: Ilham Sudrajat

Penulis: AFP

Tag Terkait:

Bagikan: