![Terlambat Kembangkan EBT Akan Bebani Keuangan Negara](https://koran-jakarta.com/images/article/phpasc_1d_resized.jpg)
Terlambat Kembangkan EBT Akan Bebani Keuangan Negara
![Terlambat Kembangkan EBT Akan Bebani Keuangan Negara](https://koran-jakarta.com/images/article/phpasc_1d_resized.jpg)
Bersifat Parsial
Gitadi menegaskan pelonggaran kebijakan untuk mendorong EBT sangat diperlukan karena selama ini kebijakan yang ada hanya bersifat parsial. "Kita tidak usah malu meniru negara-negara yang sudah melakukan perubahan ke arah EBT, seperti Venezuela, Brasil, dan contoh yang ekstrem Arab Saudi.
Pemerintah harus berani melawan kepentingan investor, atas nama anak cucu turunan kita," papar dia. Dikabarkan, Arab Saudi dan Soft- Bank sepakat membangun pembangkit PLTS berkapasitas 200 GW. Proyek itu diprediksi memakan biaya 200 miliar dollar AS (setara 2.900 triliun rupiah) hingga 2030.
Terkait dengan insentif bagi pengembangan EBT, Fahmy menyebutkan salah satu skema yang ekonomis untuk diterapkan ialah diberikan subsidi bunga bagi pengembang EBT. "Perlu diakui selama ini pengembang EBT mengalami kesulitan akibat tingginya suku bunga, sehingga harus disubsidi," tutur dia.
Halaman Selanjutnya....
Komentar
()Muat lainnya