Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Perdagangan Internasional | Banyak Pihak Masih Meraba-raba Prospek Ekonomi Global

Terlalu Bergantung ke Negara Tujuan Utama, Ekspor RI September Turun

Foto : SHUTTERSTOCK

Ilustrasi impor

A   A   A   Pengaturan Font

"Moratorium perluasan lahan sawit bisa mengirim sinyal ke importir bahwa pasokan akan dibatasi," kata Bhima. Selain itu, cara ini bisa naikkan daya tawar produk sawit karena ada aspek keberlanjutan lingkungannya. Strategi lain adalah memperkuat diplomasi produk bernilai tambah seperti besi baja, misalnya ke pasar Afrika Utara dan Eropa Timur yang butuh pembangunan infrastruktur dan perumahan.

Dihubungi pada kesempatan yang berbeda, pengamat ekonomi dari Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY), Y Sri Susilo, mengatakan penurunan kinerja ekspor dan impor Indonesia pada September 2024 dibanding Agustus 2024 mencerminkan dinamika ekonomi global yang masih penuh ketidakpastian.

Salah satu faktor yang mempengaruhi situasi tersebut adalah kecenderungan deflasi yang mulai dirasakan secara global. Di AS dan Eropa, meskipun deflasi belum terjadi secara meluas, terdapat kekhawatiran terhadap perlambatan inflasi, terutama di sektor-sektor tertentu.

Di AS, inflasi menunjukkan tren melambat, namun Federal Reserve terus berupaya menjaga stabilitas ekonomi dengan kebijakan moneter yang ketat. Sedangkan di Eropa, meskipun masih ada tekanan inflasi akibat krisis energi, risiko deflasi tetap mengancam beberapa sektor ekonomi. "Fase wait and see ini juga dirasakan oleh pelaku ekonomi di seluruh dunia, termasuk di Indonesia," jelas Susilo. Banyak pihak masih meraba- raba prospek ekonomi global ke depan, terutama dengan ketidakpastian kebijakan di sejumlah negara maju.


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini, Eko S

Komentar

Komentar
()

Top