Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pengelolaan Anggaran - APBN Tersandera Beban Bunga Obligasi Rekap

Terbebani BLBI, Pertumbuhan Berkualitas Sulit Terwujud

Foto : ANTARA/Sigid Kurniawan
A   A   A   Pengaturan Font

"Dalam laporan keuangan bank rekap hanya disebutkan pendapatan bunga, tidak dirinci penghasilan dari spread bunga kredit dan tabungan, serta bunga dari obligasi rekap," tukas Irsad.


Terkait dengan beban utang BLBI, mantan Menteri Koordinator Perekonomian, Kwik Kian Gie, mengungkapkan berdasarkan penghitungan tim Bappenas, bunga obligasi rekap tidak kurang dari 5.000 triliun rupiah.


Saat menjelaskan tentang OR, Kwik kemudian mengutip hasil studi tiga staf sekretariat Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN), yaitu Gatot Arya Putra, Ira Setiati, dan Damayanti di tahun 2002 yang menggunakan model ekonometri dari tim Dana Moneter Internasional (IMF).


Disebutkan, dalam skenario terbaik kalau setiap lembar OR dapat dibayar tepat pada waktu maka kewajiban pemerintah mencapai 1.030 triliun rupiah, yaitu 430 triliun rupiah utang pokok dan 600 triliun rupiah berupa bunga. Itu jumlah minimum.


Namun, lanjut Kwik, dalam skenario terburuk kalau setiap lembar OR yang jatuh tempo ditunda pembayarannya dalam satu tenor yang sama dengan skenario pertama maka bunganya akan membengkak luar biasa besarnya. "Jumlah kewajiban pembayarannya akan mencapai 14.000 triliun rupiah," papar Kwik.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Khairil Huda

Komentar

Komentar
()

Top