Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

  • Logo

    1739597266_6fd5c77e5a7455f56f08.jpg

    Mulai semester genap tahun 2025, pemikiran Denny JA mengenai agama dan spiritualitas di era Artificial Intelligence (AI) akan menjadi bagian dari kurikulum di berbagai perguruan tinggi negeri dan swasta di Indonesia Materi ini akan disampaikan baik sebagai mata kuliah mandiri maupun sebagai bagian dari mata kuliah yang sudah ada Ahmad Gaus AF, Ketua Pelaksana Program Esoterika Fellowship Program (EFP), menyatakan bahwa pengintegrasian pemikiran ini bertujuan untuk memberikan perspektif baru kepada mahasiswa tentang peran agama dan spiritualitas di tengah kemajuan teknologi.

  • Logo

    1739597266_ace1c8c93d60fb587066.jpg

    Denny JA, menurut Gaus, menyoroti bahwa di era AI, informasi mengenai agama dapat diakses dengan mudah dan cepat oleh setiap individu Hal ini berpotensi menggeser peran tradisional ulama, pendeta, dan biksu sebagai sumber utama pengetahuan agama Menurutnya, AI memungkinkan siapa pun untuk mengakses sejarah agama, berbagai tafsir alternatif, hingga kritik terhadap doktrin tanpa perlu perantara otoritas keagamaan.

  • Logo

    1739597266_0201dd12d7e0ce7b1e81.jpg

    Situasi ini mendemokratisasi pengetahuan sekaligus menantang peran pemuka agama untuk lebih reflektif daripada dogmatis Dalam teorinya, Denny JA mengemukakan tujuh prinsip utama mengenai agama dan spiritualitas di era AI Pertama: Keyakinan Agama Tidak Berkorelasi dengan Kualitas Kehidupan Bernegara Negara yang religius tidak otomatis lebih bahagia atau bebas korupsi. Contohnya, negara-negara Skandinavia yang cenderung sekuler, mayoritas warganya tak menganggap agama penting Namun, justru negara-negara tersebut memiliki indeks kebahagiaan dan bebas korupsi yang paling tinggi.

Portrait mode Better experience in portrait mode.