Tempat yang Kaya dengan Keanekaragaman Hayati
Foto: afp/Lillian SUWANRUMPHASegitiga Terumbu Karang (Coral Triangle) yang dijuluki Amazon di Lautan (Amazon of The Sea) menjadi pusat dari keanekaragaman hayati. Kawasan ini memberikan nilai ekologis yang tak terhitung nilainya bagi kehidupan di Bumi.
Foto: afp/Lillian SUWANRUMPHA
Amazon meliputi wilayah Indonesia, Malaysia, Papua Nugini, Filipina, Kepulauan Solomon, dan Timor-Leste. Luasnya mencapai 5,7 juta kilometer persegi lautan (hanya 1,6 persen dari total luas planet ini), namun perannya begitu penting.
Segitiga Terumbu Karang merupakan rumah bagi 76 persen spesies karang yang dikenal di dunia dan lebih dari 3.000 spesies ikan 2.000 spesies diantaranya ikan karang. Jumlah ini menjadikannya lebih dari dua kali lipat jumlah yang ditemukan di tempat lain di dunia.
Laman Oceanographic menyebut, tempat tersebut merupakan rumah bagi 76 persen spesies karang yang dikenal di dunia dan lebih dari 3.000 spesies ikan. Jumlah ini lebih dari dua kali lipat jumlah yang ditemukan di tempat lain di dunia.
Terumbu karang dan hutan bakau berperan sebagai tempat pembibitan bagi banyak spesies laut, yang memainkan peran penting dalam jaring makanan laut. Selain itu, ekosistem Segitiga Terumbu Karang menawarkan layanan biologis dan sosial ekonomi yang tak ternilai, mulai dari pengaturan iklim dan perlindungan badai hingga penyediaan mata pencaharian dan ketahanan pangan bagi jutaan orang.
Foto: afp/ GOH CHAI HIN
Raja Ampat, yang terletak di lepas pantai Papua Barat di Indonesia, dikenal sebagai ‘Permata Mahkota Segitiga Terumbu Karang.’ Lokasi ekowisata ini merupakan salah satu wilayah dengan keanekaragaman hayati tertinggi di Bumi.
Diakui secara internasional atas keanekaragaman hayati lautnya yang tak tertandingi, Raja Ampat memiliki lebih dari 1.800 spesies ikan dan lebih dari 550 spesies karang. Sebuah situs yang dikenal sebagai Tanjung Kri memegang rekor dunia untuk spesies ikan terbanyak yang dihitung dalam satu kali penyelaman (374 spesies ikan yang berbeda didokumentasikan).
Dengan luas 70.000 kilometer persegi dan lebih dari 1.500 pulau dan terumbu karang yang menghidupi sekitar 775.000 orang, wilayah ini tidak kebal terhadap tantangan lingkungan, mulai dari perburuan liar hingga penangkapan ikan ilegal dan tidak diatur, yang semuanya mengancam lingkungan alam dan masyarakat yang bergantung padanya.
Keanekaragaman hayati kawasan ini tidak hanya menciptakan lokasi penyelaman yang menakjubkan, namun juga menstabilkan ekosistem dan menyediakan makanan dan mata pencaharian bagi jutaan orang.
Foto: afp/ GOH CHAI HIN
Menurut WWF, Segitiga Terumbu Karang bukan hanya rumah bagi sejumlah besar karang dan ikan namun juga rumah bagi enam dari tujuh spesies penyu laut dunia, dan menjadi tempat berlindung bagi 2.000 spesies ikan karang. Ikan karang ini menjadi surga bagi ikan-ikan predator, menjadi populasi besar ikan tuna komersial.
Jumlah kekayaan ikan ini merupakan sumber makanan dan mata pencaharian penting bagi jutaan orang yang bergantung pada sumber daya laut yang kaya di wilayah tersebut. Bagi penyelam, penjelajah laut, ahli biologi laut dan lainnya, Segitiga Terumbu Karang adalah tambang emas.
Nature Conservancy menyatakan sekitar 75 persen spesies yang hidup di laut ada di sini. Penyelam dan perenang snorkel yang datang untuk menjelajahi Segitiga Terumbu Karang dapat menantikan kondisi bawah laut yang baik dan suhu laut yang tinggi sepanjang tahun.
Di sini mereka dapat menjumpai beberapa spesies laut paling didambakan di dunia seperti ikan tropis berwarna-warni, hiu, kura-kura, gurita, dan makhluk laut lainnya yang hidup di antara terumbu karang yang berwarna-warni di area tersebut. hay
Berita Trending
- 1 Hari Kamis KPU tetapkan Gubernur
- 2 the Straits Times Memprediksi Presiden Prabowo Bersama Sembilan Presiden dan PM Negara Lain Jadi Pemimpin Dunia Berpengaruh
- 3 Kebijakan PPN 12 Persen Masih Jadi Polemik, DPR Segera Panggil Menkeu
- 4 Masuki Masa Pensiun, Kepala BSSN dan Kepala Basarna Diganti
- 5 Gara-gara Faktor Inilah, Pelantikan Kepala Daerah Terpilih di Provinsi Bali Diundur