Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Teknologi yang Akan Mengubah Dunia

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Teknologi baterai saat ini berada diambang booming secara global karena teknologinya makin laku. Di sejumlah negara terutama di Tiongkok, Korea dan Amerika Serikat, telah dibangun pabrik-pabrik besar untuk produksi baterai lithium-ion.
Saat ini harga baterai dan aki juga sudah turun drastis. Baterai terutama digunakan dalam bidang transportasi dan sebagai penyuplai listrik lokal.
Selama ini, harga mobil listrik sangat mahal karena teknologi baterainya dulu memang masih mahal. Tapi dibanding 10 tahun lalu, harga baterai sudah turun drastis tinggal 10 sampai 20 persen harga dulu.
Kalau dulu harga baterai untuk mobil listrik dengan jangkauan 150 kilometer dijual dengan harga kisaran sekitar 20.000 Euro, sekarang harganya tinggal 2.500 hingga 3.000 Euro saja.
Tak hanya untuk kendaraan listrik, baterai juga berperan penting bagi pasokan listrik yang lebih bersih dan lebih murah.
Di Pulau Graciosa, Portugal, 4500 penduduknya mendapat pasokan listrik terutama dari tenaga matahari dan tenaga angin. Baterai di sini digunakan untuk stabilitas jaringan, sekaligus menampung kelebihan produksi energi.
Sebenarnya pulau ini sudah memiliki mesin generator diesel. Tapi generator ini lebih sering tidak digunakan dan akibatnya biaya produksi listrik di pulau ini turun.
Sementara itu tercatat ada sekitar 1,5 miliar manusia di dunia hidup tanpa akses terhadap jaringan listrik, terutama di Asia dan Afrika. Namun berkat teknologi baterai dan lampu LED yang hemat energi, keduanya telah membuka terobosan baru.
Di Senegal misalnya. Terobosan dengan menggunakan lampu-lampu LED dan baterai penyimpan listrik ini bisa diaplikasikan berkat menggunakan energi matahari dan cukup untuk berfungsi sepanjang malam. Karena harga komponen-komponennya turun drastis, teknologi tenaga matahari dan LED juga makin murah dan terjangkau.
Terobosan juga terjadi di Maroko. Pembangkit listrik di negara ini ini menggunakan garam untuk menyimpan panas.
Pada siang hari, listrik dari tenaga matahari digunakan memanaskan tabung-tabung berisi air garam. Pada malam hari, larutan garam bisa menghasilkan panas, yang digunakan untuk menghasilkan listrik yang bisa distabilkan pasokannya berkat baterai.
Di Jerman, 42 persen dari total pembangkit listrik berasal dari energi terbarukan. Tetapi ketika energi terbarukan memberikan lebih dari cukup daya pada waktu tertentu, idealnya perlu disimpan untuk pasokan di hari-hari ketika cuaca tidak mendukung.
Untuk melakukan itu, banyak perusahaan mengandalkan fasilitas penyimpanan menggunakan baterai.
Teknologi ini dinilai menguntungkan operator. Tenaga listrik yang berlebihan dari pembangkit listrik energi terbarukan dapat dibeli dengan harga yang relatif murah dan dijual sesuai permintaan dengan keuntungan yang bagus.
Permintaan akan baterai pasti akan melonjak karena semakin banyak pembangkit listrik tenaga batu bara yang di setop dari jaringan di Jerman. DW/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top