Teknologi Rekayasa dengan Memanfaatkan Video

Namun teknologi deepfake masih memiliki beberapa kelemahan. Contohnya orang berkedip dalam video palsu akan terlihat tidak alami. Namun teknologi ini terus disempurnakan.

"Dalam waktu satu atau dua tahun, akan sulit sekali bagi seseorang untuk membedakan mana video asli dan mana yang palsu. Teknologi ini, saya rasa, akan sangat menarik bagi berbagai negara untuk dimanfaatkan dalam kampanye disinformasi untuk memanipulasi opini publik, memperdaya populasi, dan merongrong kepercayaan kepada lembaga-lembaga kita," ujar Andrew Grotto, rekanan keamanan internasional di Center for International Security and Cooperation di Stanford University di California.

Ia menyerukan kepada para pimpinan pemerintahan dan politisi untuk secara gamblang menyatakan teknologi itu tidak diterima dalam debat politik yang beradab.

Contoh Kasus Rekayasa
Halaman Selanjutnya....