Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Teknologi Modern Pelacak Polutan dan Zat Beracun

Foto : Istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

"Sistem perdagangan pangan internasional menjadi semakin bersifat global dan ini berlaku untuk pakan ternak juga. Industri pembudidaya ikan dapat mengimpor bahan pakan atau pakan dari sejumlah negara, termasuk yang negara tanpa peraturan keamanan pangan yang maju," jelas Dr. Ng .

Sebagian besar model untuk memprediksi paparan manusia terhadap polutan biasanya berfokus pada orang-orang dalam kaitannya dengan lingkungan lokal mereka. Model Dr. Ng membandingkan berbagai faktor untuk menemukan prediktor PBDE terbaik dalam salmon, termasuk polutan yang dihirup melalui insang, bagaimana ikan memetabolisme dan menghilangkan polutan, dan tentu saja, konsentrasi polutan dalam pakan.

Ng mengatakan, pihaknya menemukan bahwa pakan relatif kurang penting di daerah yang sudah memiliki konsentrasi polutan yang tinggi di lingkungan. "Namun, di lingkungan yang bersih dan diatur dengan baik, pakan yang terkontaminasi bisa ribuan kali lebih penting daripada lokasi budidaya untuk menentukan isi PBDE dari fillet salmon," kata Ng.

Dr Ng mengatakan model yang ia kembangkan dapat dimodifikasi dan diterapkan pada ikan lain dengan volume perdagangan global yang tinggi seperti ikan nila atau ikan kakap merah. Model yang dikembangkan Ng juga bisa digunakan untuk memprediksi kandungan polutan dalam ternak atau pakan yang diproduksi di kontaminasi "hot spot."

"Titik panas adalah tempat yang diidentifikasi memiliki tingkat polutan yang tinggi," kata Dr. Ng. "Ketika bahan kimia ini beredar di lingkungan, banyak berakhir di laut. Sangat penting untuk memperhatikan sumber komoditas laut dan area di mana konsentrasi polutan sangat tinggi."
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top