Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis
Prospek 2022 - PLN Bukukan EBITDA pada 2021 Sebesar Rp89,17 Triliun atau Naik 2,9%

Tantangan PLN Kian Berat

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Tidak adanya penyesuaian tarif tak terlalu berdampak bagi PLN, melainkan justru membebani APBN lantaran pemerintah harus membayar kompensansi tersebut.

JAKARTA - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN membukukan kinerja positif pada 2021. Efisiensi dan inovasi di berbagai lini bisnis melalui program transformasi yang sejalan dengan gerakan transformasi BUMN sejak April 2020 membuat neraca keuangan perusahaan itu aman meskipun di tengah masa sulit akibat Covid-19.

Hanya saja, pada 2022, PLN akan menghadapi tantangan lebih berat, terutama terkait kenaikan harga bahan bakar, biaya bunga dan volatilitas kurs serta kondisi oversupply. Dalam dua tahun terakhir, PLN berhasil mengupayakan penjadwalan ulang atau rescheduling masuknya Independent Power Producer (IPP) yang menjadi 2022 dari 2021. Tentu saja hal ini menimbulkan tekanan arus kas pembayaran IPP akibat adanya take or pay (TOP).

Terkait kinerja 2021, Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, mengatakan perusahaan menjalankan transformasi sehingga membuatnya makin sehat dan bisa bergerak lebih lincah dalam memberikan pelayanan kelistrikan kepada pelanggan dan mampu merespons berbagai peluang bisnis. "Dampaknya sangat positif terhadap kinerja perseroan," ungkapnya di Jakarta, Selasa (24/5).

Transformasi, terang Darmawan, berhasil meningkatkan penjualan tenaga listrik pada 2021 sebesar 5,08 persen dibandingkan tahun sebelumnya meskipun Indonesia terdampak pandemi luar biasa yang mengakibatkan ekonomi melambat. Pertumbuhan listrik yang lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi sebesar 3,69 persen menjadi bukti keberhasilan inovasi dan efisiensi sehingga penjualan listrik meningkat sebesar 13,96 triliun rupiah menjadi 288,86 triliun rupiah.

Sejak peluncuran transformasi, PLN melakukan intensifikasi dan ekstensifikasi penjualan jumlah pelanggan meningkat dari 79,0 juta pada tahun 2020, menjadi 82,5 juta pelanggan pada 2021. Hal tersebut sejalan dengan bertambahnya daya tersambung pelanggan dari 143.159 megavolt ampere (MVA) pada tahun 2020, menjadi 151.985 MVA pada 2021.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top