Tak Tinggal Diam, Khofifah Canangkan Platform Digital untuk Selamatkan Pedagang Grosir dan Pasar Tradisional
Calon Gubernur Jawa Timur Nomor Urut 2, Khofifah Indar Parawansa, saat meninjau stan pedagang Dupak Grosir Surabaya, Jumat (15/11).
Foto: Koran Jakarta/ SelocahyoSURABAYA - Calon Gubernur Jawa Timur Nomor Urut 2, Khofifah Indar Parawansa, pada Jumat (15/11), mengatakan akan membantu kalangan pedagang grosir yang merasa kewalahan menghadapi persaingan dengan perjualan daring atau online.
Ketua Muslimat Nahdlatul Ulama ini mengatakan akan mendorong setiap pusat grosir dan tempat perbelanjaan agar juga memilik platform digital masing-masing agar dapat menjangkau lebih luas pembeli.
"Misalnya platform digital PGS (Pusat Grosir Surabaya) sendiri, platform digital Dupak Grosir sendiri, platform digital pasar tradisional A - pasar tradisional B sendiri," ungkapnya saat melakukan sosialisasi sekaligus melakukan tinjauan di Dupak Grosir Surabaya, Jumat sore.
"Karena pada dasarnya sama keluhannya, akses pasar menurun, dan itu pada dasarnya bisa diatasi dengan literasi digital."
Meskipun ada kekhawatiran sebagian pedagang yang awam dengan cara-cara penjualan digital, Khofifah optimis cara itu dapat berhasil karena banyak elemen-elemen masyarakat yang siap untuk terjun membantu para pedagang belajar soal penggunaan platform digital.
"Ada private sektor dan sangat banyak elemen-elemen masyarakat yang saya rasa dengan suka cita akan menjadi mentor bagi proses penyiapan platform digital (ini)," terangnya.
Bahkan menurutnya perguruan tinggi juga bisa untuk ambil peran.
“Solusinya harus dilakukan bersama-sama, tidak hanya pemerintah, tapi kampus, private sector dan lainnya juga bisa ambil peran,” ujarnya.
“Misalnya kita minta Universitas Ciputra menjadi mentor PGS, saya rasa mereka akan membantu dengan suka cita, pendampingan atau KKN di sini nanti dibikinkan aplikasi, UBAYA (Universitas Surabaya) menjadi mentor di pasar tradisional mana, UNAIR (Universitas Airlangga), ITS (Institut Teknologi Sepuluh Nopember), UNESA (Universitas Negeri Surabaya), BUMN, swasta dan sebagainya” kata dia.
Khofifah menambahkan, platform digital berupa aplikasi itu akan dapat diakses oleh para pedagang maupun pembeli dari seluruh daerah bahkan bisa saja lintas negara.
Redaktur: Selocahyo Basoeki Utomo S
Penulis: Selocahyo Basoeki Utomo S
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Dorong Sistem Pembayaran Inklusif, BI Hadirkan Tiga Layanan Baru BI-Fast mulai 21 Desember 2024
- 2 Kenaikan PPN 12% Bukan Opsi Tepat untuk Genjot Penerimaan Negara, Pemerintah Butuh Terobosan
- 3 Desa-desa di Indonesia Diminta Kembangkan Potensi Lokal
- 4 Pemerintah Harus Segera Hentikan Kebijakan PPN 12 Persen
- 5 Libur Panjang, Ribuan Orang Kunjungi Kepulauan Seribu