Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pembangunan Nasional I RI Harus Optimalkan Pemanfaatan Bonus Demografi pada 2045

Tanpa Rencana Besar Indonesia Tidak Mungkin Bisa Lepas Landas

Foto : ISTIMEWA

SUROSO IMAM DJAZULI Pengamat Ekonomi dari Universitas Airlangga Surabaya - Utang-utang itu harusnya digunakan untuk menggerakkan pembangunan, karena digunakan untuk membayar utang, akibatnya menghambat berbagai bidang dan akhirnya rakyat juga yang menanggung.

A   A   A   Pengaturan Font

Sebaliknya, kalau bonus demografi tersebut tidak dimanfaatkan dengan baik, akan membawa dampak buruk pada negara karena muncul masalah sosial, seperti kemiskinan, kriminalitas, pengangguran, dan tingkat kesehatan yang rendah.

Pengamat Ekonomi dari STIE YKP, Yogyakarta, Aditya Hera Nurmoko, yang diminta pendapatnya dari Jakarta, Jumat (15/7), mengatakan para pemimpin bangsa, baik Presiden Joko Widodo maupun penjabat lainnya, sudah memikirkan dan berusaha keras melakukan berbagai terobosan, tetapi masih ada hal penting yang mereka perlu jawab.

"Apa yang kurang ya? Sudah banyak yang dikerjakan, tetapi sepertinya benang kusut," kata Aditya.

Menurutnya, substansi dari segalanya adalah perlu ada rencana yang besar. Tanpa rencana besar, Indonesia tidak akan bisa lepas landas. "Seperti kita mau lepas dari gravitasi bumi, harus punya roket, tidak bisa dengan pesawat jet apalagi baling-baling. Kita itu ibarat banyak kapal kecil di samudera yang luas. Persaingan dunia itu bagai samudera yang gelombangnya sangat tinggi. Meski kita punya seribu kapal kecil, ya akan ditelan. Kita harus punya kapal induk karena yang dihadapi raksasa dunia," jelas Aditya.

Kalau saat ini masih memikirkan bagaimana membangun pabrik baterai dan mau merakit handphone di Indonesia, maka itu sama dengan pemikiran puluhan tahun lalu yang hanya menjadi tukang jahit.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini, Selocahyo Basoeki Utomo S, Eko S

Komentar

Komentar
()

Top