Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Arah Pembangunan I Ekonomi Indonesia Terus Bergantung pada Impor Barang Konsumsi

Tanpa Misi Pembangunan yang Jelas, RI Semakin Sulit Kompetitif di Dunia

Foto : Sumber: The Global Competitiveness Report 2023
A   A   A   Pengaturan Font

Dia pun menyoroti angka Incremental Capital Output Ratio (ICOR) yang merupakan indikator efisiensi investasi dalam menghasilkan output atau pertumbuhan ekonomi. ICOR dihitung dengan membagi penambahan investasi (capital) dengan penambahan output (GDP).

Nilai ICOR yang rendah menunjukkan efisiensi tinggi. Artinya dibutuhkan investasi yang lebih sedikit untuk menghasilkan satu unit pertumbuhan ekonomi. Sebaliknya, nilai ICOR yang tinggi menunjukkan efisiensi investasi yang lebih rendah.

"Data yang menunjukkan ICOR Indonesia yang meningkat menjadi 7,3 di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi sejak tahun 2014 hingga 2022, dibandingkan dengan periode sebelumnya di era Orde Baru dan pemerintahan SBY, memang mengindikasikan daya saing kita makin lemah. Investasi sebagai penopang pertumbuhan makin kecil value-nya," papar Achmad.

Pada kesempatan lain, pakar sosiologi sekaligus pengamat perdesaan dari Universitas Brawijaya, Malang, Imron Rozuli, mengatakan bantuan sosial bukan cara yang tepat dalam mengentaskan kemiskinan karena hanya bersifat sementara sehingga pemerintah harus menerapkan strategi yang berkelanjutan seperti pemberdayaan sektor riil.

"Target penanggulangan kemiskinan sulit dicapai karena cara yang dilakukan sangat karitatif dan bersifat hanya sebagai sekoci sementara. Bukan menjadi desain strategis yang berkelanjutan. Jika upaya yang digunakan didesain secara berkelanjutan maka akan memberikan fondasi yang cukup kuat dan terukur," kata Imron.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini, Selocahyo Basoeki Utomo S, Eko S

Komentar

Komentar
()

Top