Tak Terima Disanksi! Negara Islam Berkekuatan Nuklir Ini Semprot AS Rugikan Ekonomi Global, Ada Apa?
Presiden Iran Ebrahim Raisi
Presiden Iran Ebrahim Raisi mengatakan bahwa sanksi yang dijatuhkan oleh Amerika Serikat (AS) kepada Teheran merugikan perekonomian global, khususnya Eropa. Ini disampaikan Raisi saat berbicara dengan Presiden Prancis melalui telepon selama 120 menit pada Sabtu (23/7), menurut situs web kepresidenan Iran.
Dikutip dari Xinhua, seperti diberitakan Antara, Raisi menyesalkan "langkah-langkah tidak konstruktif" yang diterapkan oleh AS dan beberapa negara Eropa. Dia menggambarkan tindakan Dewan Gubernur Badan Energi Atom Internasional (IAEA) dalam mengadopsi resolusi baru-baru ini sebagai langkah pemicu krisis yang bertujuan untuk menekan rakyat Iran dan merusak kepercayaan politik.
Pada Juni, Dewan Gubernur IAEA menyetujui resolusi yang diusulkan oleh AS, Inggris, Prancis, dan Jerman menyusul laporan badan tersebut bahwa Teheran tidak memberikan "penjelasan yang kredibel secara teknis" untuk partikel uranium di tiga lokasi yang tidak diumumkan.
Sementara itu, Presiden Macron mengatakan bahwa menghidupkan kembali kesepakatan nuklir Iran. Rencana Aksi Komprehensif Bersama (Joint Comprehensive Plan of Action/JCPoA) "masih memungkinkan" namun harus dilakukan "sesegera mungkin", kata pernyataan dari kantor kepresidenan Prancis.
Iran menandatangani kesepakatan nuklir bersejarah itu pada Juli 2015, yang dapat mengekang program nuklirnya dengan imbalan penghapusan sejumlah sanksi terhadap negara itu.
Halaman Selanjutnya....
Editor : Fiter Bagus
Komentar
()Muat lainnya