Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Tak Hanya Berduka, Kematian Ratu Elizabeth II Tuai Kemarahan Atas Kolonialisme dan Perbudakan Inggris di Dunia

Foto : AP

Tersangka anggota Mau Mau diinterogasi tentang pembunuhan dua orang Eropa di dekat Gilgil, Kenya, pada 8 Januari 1953. (AP Photo, File)

A   A   A   Pengaturan Font

"Saya tidak berpikir kita memiliki tempat untuk raja dan ratu di dunia saat ini, karena kita adalah negara demokrasi terbesar di dunia," kata Dhiren Singh, seorang pengusaha di New Delhi.

AP turut menemukan pandangan serupa di Karibia, di mana beberapa negara mencopot raja Inggris sebagai kepala negara mereka.

"Satu-satunya hal yang saya perhatikan tentang kematian ratu adalah dia meninggal dan tidak pernah meminta maaf atas perbudakan," kata Nadeen Spence, seorang aktivis.

Walau begitu, banyak yang menganggap Ratu Elizabeth II berada dalam keadaan di mana dia dilahirkan dan kemudian dipaksa hidup di dalamnya.

Di ibu kota Kenya, Nairobi, penduduk Max Kahindi mengingat pemberontakan Mau Mau "dengan banyak kepahitan" dan mengingat bagaimana beberapa orang tua ditahan atau dibunuh. Tapi dia mengatakan ratu adalah "seorang wanita yang sangat muda" saat itu, dan dia yakin ada orang lain yang menjalankan urusan Inggris.
Halaman Selanjutnya....


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Suliana

Komentar

Komentar
()

Top