Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Tak Hanya Berduka, Kematian Ratu Elizabeth II Tuai Kemarahan Atas Kolonialisme dan Perbudakan Inggris di Dunia

Foto : AP

Tersangka anggota Mau Mau diinterogasi tentang pembunuhan dua orang Eropa di dekat Gilgil, Kenya, pada 8 Januari 1953. (AP Photo, File)

A   A   A   Pengaturan Font

Kematian Ratu Elizabeth II mengundang perasaan yang rumit, termasuk kemarahan bagi sebagian orang di Afrika, Asia, Karibia, dan di tempat lain.

Pembicaraan telah beralih dari belasungkawa ke warisan kolonialisme, perbudakan, hingga artefak jarahan yang disimpan lembaga-lembaga Inggris. Bagi banyak orang, sosok Ratu Elizabeth II mewakili semua masa kelam itu selama tujuh dekade bertakhta.

Kemarahan datang dari orang-orang biasa. Beberapa menyerukan permintaan maaf atas pelanggaran masa lalu seperti perbudakan, yang lain untuk sesuatu yang lebih nyata.

"Persemakmuran negara-negara ini, kekayaan itu milik Inggris. Kekayaan itu adalah sesuatu yang tidak pernah dibagi," kata Bert Samuels, anggota Dewan Nasional Reparasi di Jamaika.

Seorang pengacara, Alice Mugo mengaku tidak bisa mengirimkan belasungkawanya atas kematian sang Ratu. Ia mengingat kembali pemerintahan sang Ratu yang disebutnya semena-mena terhadap pemberontak Mau Mau yang menuntut tanah mereka dan mengakhiri pemerintahan kolonial.
Halaman Selanjutnya....


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Suliana

Komentar

Komentar
()

Top