Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Tak Gentar! Wanita Ukraina Berbondong-bondong Masuk Militer Mau Bikin Putin Keok

Foto : Getty Images

Ilustrasi pasukan militer wanita Ukraina

A   A   A   Pengaturan Font

Para wanita di Ukraina kini memilih untuk bergabung dengan militer. Ini bertujuan untuk memperkuat Ukraina yang kini tengah berperang dengan Rusia.

Tercatat, jumlah wanita yang bergabung dengan militer Ukraina mengalami lonjakan sejak Rusia meluncurkan serangan. Tercatat, ada sekitar 50.000 wanita yang bertugas di angkatan bersenjata Ukraina dalam peran tempur dan non-tempur, di mana sekitar 10.000 di antaranya saat ini berada di garis depan perang.

Salah satu wanita Ukraina yang bergabung dengan militer bernama Diana berusia 23 tahun. Sebenarnya, Diana telah bergabung dengan militer Ukraina enam bulan sebelum Rusia melancarkan invasi pada Februari lalu.

Meski begitu, saat tank-tank Rusia diluncurkan, saudara laki-laki Diana mendaftar untuk berperang melawan pasukan Moskow. Diana memutuskan untuk meminta dipindahkan ke divisi tempur tentara Ukraina, dan telah berlatih untuk membentuk formasi menyerang serta diberi mandat untuk memberikan aba-aba kepada pasukan lainnya.

"Saya tidak berpikir saya akan berada di militer ketika saya tumbuh dewasa. Seperti setiap gadis kecil, saya hanya ingin menjalani kehidupan yang bahagia, bekerja untuk dapat melakukan perjalanan dan melihat dunia," kata Diana, dikutip dari Al Jazeera, Selasa (20/9).

"Saya tidak bisa hanya tinggal di samping, jadi saya bergabung dengannya," tambahnya.

Layanan militer di Ukraina untuk wanita bersifat sukarela, tetapi pemerintah sedang mempertimbangkan untuk mewajibkannya bagi wanita dengan keahlian tertentu. Namun, keputusan tersebut belum akan dibuat dalam waktu dekat.

Ukraina tidak merahasiakan tentang bagaimana ia membutuhkan lebih banyak tentara untuk berperang yang berpotensi panjang melawan musuh dengan tenaga yang lebih besar.

Pada 2021, militer Ukraina memiliki 196.600 tentara, terbesar kedua di kawasan itu, tetapi dikerdilkan oleh militer Rusia yang berkekuatan 900.000, menurut statistik dari Institut Internasional untuk Studi Strategis.

Saat Kyiv mempertimbangkan apakah akan memerintahkan beberapa wanita untuk bergabung dengan militer untuk meningkatkan jumlah di jajarannya, banyak wanita terus bergabung secara sukarela.

Salah satu wanita bernama Natalia (38) yang sebelumnya berprofesi sebagai perawat sebelum perang mengatkaan, 90 persen tentara terluka dan meninggal akibat penarahan. Ini menjadi dorongan Natalia bergabung dengan militer pada 25 Februari, sehari setelah Rusia melancarkan invasi di Ukraina.

Kini, Natalia menjadi petugas medis lapangan tentara. Ia juga mengecat kukunya dengan warna kuning biru, yang merupakan warna bendera Ukraina.

"Saya ingin berada di garis depan perang ini karena saya ingin membantu tentara yang saya layani," ucap Natalia, setelah berlatih simulasi memasang torniket di kaki prajurit yang terluka.

"Kita perlu memenangkan perang ini sesegera mungkin dan kembali ke perdamaian karena kota-kota kita dihancurkan dan orang-orang terbunuh, pria dan wanita. Cukup sudah," lanjutnya.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Rivaldi Dani Rahmadi

Komentar

Komentar
()

Top