Tak Gentar! Jepang dan Malaysia Kompak untuk Hadapi Ancaman Korea Utara
Menteri Luar Negeri Jepang Yoshimasa Hayashi (kiri) dan Menteri Luar Negeri Malaysia Saifuddin Abdullah di Kuala Lumpur pada Minggu (9/10)
Hayashi menyerukan dukungan untuk mewujudkan kawasan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka. Ini setelah kekhawatiran Jepang dan negara-negara lain atas ketegasan maritim Tiongkok di Laut China Timur dan Selatan.
Ia pun mengungkapkan penentangan yang kuat terhadap setiap upaya sepihak untuk mengubah status quo di kawasan tersebut.
Menjelang peringatan 50 tahun dimulainya hubungan Jepang dengan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) pada 2023, Pemerintah Jepang berupaya meningkatkan hubungannya dengan anggota ASEAN, termasuk Malaysia. Menlu Jepang dan Malaysia juga sepakat untuk mempromosikan hubungan antara masyarakat Jepang dan Malaysia.
Di tengah tanda-tanda penurunan jumlah kasus virus corona, Jepang pada Selasa (11/10) akan menghapus batas 50.000 kedatangan orang dari luar negeri per hari dan melanjutkan perjalanan bebas visa individu ke negara itu.
Tahun ini, Malaysia memperingati 40 tahun Kebijakan Melihat ke Timur (Look East Policy) yang berupaya untuk mencontoh Jepang dalam pembangunan ekonomi. Malaysia dan Jepang tahun ini juga memperingati ulang tahun ke-65 pembentukan hubungan diplomatik.
Halaman Selanjutnya....
Editor : Fiter Bagus
Komentar
()Muat lainnya