Taikonauts akan Melakukan Perjalanan Luar Angkasa Pertama Di China

Program luar angkasa China yang ambisius telah mengambil langkah maju lainnya, dengan kru di stasiun luar angkasa Tiangong melakukan perjalanan luar angkasa pertama bagi negara itu dalam 13 tahun.

Melansir Newatlas, Sepasang astronot China, atau taikonauts, berhasil menandai beberapa tugas penting di aktivitas ekstravehicular tujuh jam, dimana memindahkan beberapa bagian penting ke tempatnya saat konstruksi berlanjut di laboratorium orbit baru China.

Administrasi Luar Angkasa Nasional China meluncurkan kapsul inti dari stasiun luar angkasa Tiangong pada bulan April, mengirimkan modul seukuran bus yang dilengkapi dengan sistem pendukung kehidupan dan tempat tinggal untuk kru. Kemudian meluncurkan pesawat ruang angkasa kargo yang dikemas dengan persediaan pada bulan Mei, sebelum diikuti dengan peluncuran kru pertama pada bulan Juni.

Setelah melakukan beberapa pengujian awal dan validasi sistem onboard, kru sekarang harus bekerja memasang beberapa komponen baru. Pada hari Minggu, waktu Beijing, palka modul Tianhe dibuka untuk pertama kalinya dan taikonaut Liu Boming dan Tang Hongbo naik ke luar angkasa.

Pasangan ini kemudian mulai memasang penahan kaki baru dan platform kerja pada lengan mekanik di bagian luar stasiun, dan juga memposisikan ulang kamera panorama. Seluruh latihan memakan waktu sekitar tujuh jam, dengan pasangan tersebut juga menggunakan lengan mekanik untuk memasang perlengkapan tambahan sebelum kembali ke bagian dalam modul Tianhe pada waktunya untuk makan malam hari Minggu.

Ini menandai perjalanan luar angkasa pertama bagi China sejak Zhai Zhigang meninggalkan pesawat ruang angkasa Shenzhou 7 untuk berjalan di luar angkasa selama misi tiga hari ke orbit Bumi pada 2008, menjadikannya yang kedua bagi negara itu dan perjalanan antariksa tandem pertama.

Boming, Hongbo dan sesama anggota kru Nie Haisheng, yang tinggal di dalam modul Tianhe selama perjalanan luar angkasa, akan tetap berada di atas Tiangong selama tiga bulan. Mereka diharapkan untuk mengambil bagian dalam perjalanan ruang angkasa lain sebelum waktunya habis, dan melakukan pengujian sistem limbah dan daur ulang serta melakukan eksperimen ilmiah.

Sekitar tahun depan, Tianhe akan bergabung dengan dua modul yang lebih kecil yang akan digunakan untuk melakukan penyelidikan ilmiah, dengan seluruh laboratorium diharapkan akan selesai dan beroperasi pada akhir tahun 2022.

Proyek ini hanyalah salah satu dari sejumlah usaha ambisius yang dilakukan oleh Administrasi Luar Angkasa Nasional China, yang baru-baru ini membawa batuan bulan kembali ke Bumi untuk dipelajari, mendaratkan pesawat ruang angkasa pertama di sisi jauh Bulan, dan mendaratkan probe pertamanya di permukaan Mars.