Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pembangunan Infrastruktur I Pada 2018, Sebanyak 34 Bendungan dalam Proses Pembangunan

Swasta Tak Minati Proyek Bendungan

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Menurut perhitungan Jepang, untuk masuk investasi ke bendungan, kapasitas listrik yang dihasilkan antara 60-75 megawatt (MW), sementara kapasitas listrik bendungan Dihaji hanya 22 MW. "Jepang menganggap investasinya tidak ekonomis," ungkap Dirjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR, Imam Santoso.

Imam menyebutkan investasi yang dikucurkan tak sebanding dengan listrik yang dihasilkan. Dengan listrik yang hanya 22 MW investasinya mestinya hanya 600-900 miliar rupiah. Investor ingin masuk apabila daya listrik yang dihasilkan rata-rata di atas 150 MW.

Jepang berminat apabila bendungan yang dihasilkan hanya diperuntukkan bagi pembangkit listrik saja, bukan untuk irigasi, air baku dan pengelolahan banjir. Bila dibagi-bagi ke sektor lainnya, maka daya listrik turun.

Kementerian PUPR menargetkan pembangunan 65 bendungan yang terdiri dari 16 bendungan lanjutan dan 49 bendungan baru tersebar di berbagai provinsi. Ini upaya nyata mewujudkan Nawacita untuk mencapai ketahanan pangan dan air.

Pada 2018, sebanyak 34 bendungan dalam proses pembangunan dengan 10 bendungan ditargetkan selesai tahun ini dan 14 bendungan baru dimulai pembangunannya. Rencananya, bila terealisasi, Bendungan Dihaji merupakan yang pertama menggunakan skema KPBU.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top