Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kinerja Pemerintah

Survei: Ekonomi Jerman Alami Stagnasi

Foto : DANIEL ROLAND / AFP

Para pialang terlihat di bursa saham di Frankfurt, Jerman, Jumat (19/5). Pasar saham Frankfurt mencetak rekor baru karena risiko resesi mereda dan inflasi melambat di Eropa dan AS. Perekonomian Jerman mengalami stagnasi seiring bisnis-bisnis di negara itu berjuang melawan sejumlah tantangan diungkapkan Kamar Dagang dan Industri Jerman pada Senin (22/5)

A   A   A   Pengaturan Font

FRANKFURT - Perekonomian Jerman mengalami stagnasi seiring bisnis-bisnis di negara itu berjuang melawan sejumlah tantangan, demikian diungkapkan Kamar Dagang dan Industri Jerman atau Deutscher Industrie und Handelskammertag (DIHK) pada Senin (22/5), mengutip surveinya terhadap sekitar 21.000 perusahaan dari semua jenis industri.

"Prospek untuk 12 bulan ke depan secara keseluruhan masih suram, terutama karena pesanan yang masuk menurun secara signifikan di sisi permintaan. DIHK masih memperkirakan pertumbuhan nol untuk tahun ini. Masih belum ada tanda-tanda kenaikan secara umum," ujar Ilja Nothnagel, anggota Dewan Eksekutif DIHK yang bertanggung jawab atas analisis ekonomi.

Seperti dikutip dari Antara, hingga 65 persen responden survei itu menyebutkan biaya energi dan bahan baku sebagai risiko bisnis terbesar, meskipun biaya energi sudah turun drastis jika dibandingkan dengan rekor tertingginya dalam beberapa bulan terakhir.

Pada Desember, bank sentral Jerman Bundesbank melakukan revisi signifikan terhadap proyeksi pertumbuhan ekonominya untuk 2023. Menurut bank itu, ekonomi Jerman berhasil menghindari penurunan drastis dan diperkirakan akan mengalami kontraksi sebesar 0,5 persen pada 2023. Produk Domestik Bruto (PDB) Jerman tumbuh 1,8 persen tahun lalu.

Kurangnya tenaga kerja terampil dan biaya tenaga kerja juga menjadi perhatian besar. Lebih dari 60 persen perusahaan yang terlibat dalam survei itu mengkhawatirkan krisis tersebut. "Secara keseluruhan, kita harus menyimpulkan ekonomi Jerman kekurangan momentum," kata Nothnagel.

Ekspor Menurun

Menurut data sementara yang diterbitkan Kantor Statistik Federal (Destatis) pada Senin, ekspor Jerman ke negara-negara di luar Uni Eropa (UE) terus turun pada April, turun 5,2 persen tahun-ke-tahun menjadi 51,5 miliar euro (55,62 miliar dollar AS).

Ekspor ke Amerika Serikat menyumbang 11,6 miliar euro pada April, turun 2,2 persen tahun-ke-tahun, sedangkan ke Inggris turun 8,1 persen menjadi 5,3 miliar euro, menurut angka tersebut.

Sementara itu, ekspor Jerman ke Tiongkok, mitra dagang terbesar negara itu, tercatat 7,5 miliar euro pada April, turun 9,6 persen dari periode yang sama tahun lalu.

Institut Ekonomi Dunia Kiel Jerman atau German Kiel Institute for the World Economy (IfW Kiel) mengatakan perdagangan global telah menunjukkan "tanda-tanda pergerakan sideways" setelah pertumbuhan yang kuat pada bulan April. Institut mengharapkan ekspor dari ekonomi terbesar Eropa mulai tumbuh pada tingkat 0,8 persen pada bulan Mei.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top