Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Superkomputer Fugaku Simulasi Antisipasi "Airborne"

A   A   A   Pengaturan Font

Negara dengan teknologi canggih, Jepang, bersiap-siap menerapkan berbagai kebijakan terkait temuan potensi airborne. Negeri Sakura itu mengerahkan para ahli untuk melakukan riset besar-besaran menyangkut situasi baru, airborne.

Pada awalnya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menolak mentah-mentah bahwa virus korona baru (Covid-19) dapat menular lewat udara (airborne). Namun, dengan berbagai bukti dari para ahli kesehatan dunia, lembaga PBB tersebut tak dapat mengelak lagi. Mereka 'terpaksa' mengakui, memang ada airborne.

Studi baru-baru ini oleh raksasa riset Jepang, Riken, menggunakan superkomputer tercepat di dunia bernama "Fugaku" untuk membuat simulasi cara virus korona menyebar di udara di berbagai lingkungan. Selanjutnya, dia akan memberi saran beberapa cara untuk menurunkan risiko infeksi di lingkungan publik.

Berikut temuan Riken tadi. Superkomputer Jepang antara lain menyarankan perubahan untuk bepergian dan bekerja di tengah ancaman virus yang menyebar lewat udara. Model superkomputer yang disimulasikan di Jepang menunjukkan bahwa mengoperasikan kereta komuter dengan jendela terbuka dan membatasi jumlah penumpang dapat membantu mengurangi risiko infeksi virus korona.

Peneliti utama Superkomputer, Makoto Tsubokura, mengatakan bahwa membuka jendela kereta komuter dapat meningkatkan ventilasi dua hingga tiga kali. Hal ini akan menurunkan konsentrasi mikroba sekitar.
Halaman Selanjutnya....

Penulis : Aloysius Widiyatmaka

Komentar

Komentar
()

Top