Sumur Bor Satelit Atasi Kekurangan Air
Bupati Bekasi Dedy Supriyadi (menyentuh) meresmikan sumur bor satelit untuk atasi kekeringan di Desa Pantai Bakti, Kecamatan Muaragembong, Kamis (10/10).
Foto: ANTARA/Pradita Kurniawan SyahBEKASI - Beberapa wilayah di Kabupaten Bekasi sempat mengalami kekeringan karena kemarau panjang. Kini sebagian mulai diatasi. Hal ini terutama setelah peresmian bantuan fasilitas sumur bor satelit.
"Sumur tersebut untuk warga Desa Pantai Bakti, Kecamatan Muaragembong, agar mereka dapat memenuhi kebutuhan air bersih," jelas Penjabat Bupati Bekasi Dedy Supriyadi, Kamis (10/10).
Bantuan fasilitas sumur bor itu merupakan sumbangan para donator. Ada tiga sumur bor di Kecamatan Muaragembong.
"Tentunya dengan adanya sumur bor satelit ini, selain dapat memenuhi kebutuhan air bersih bagi warga, juga sebagai komitmen terhadap kebuttuhan air bersih masyarakat," jelas Dedy.
Dia berharap sumur dapat memudahkan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan air bersih. Semoga ini dapat meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan masyarakat. Air memang sumber utama kehidupan.
Dedy mengajak seluruh masyarakat menjaga dan memelihara sumur satelit ini agar bisa dimanfaatkan dalam jangka waktu yang panjang.
Ketua Baznas Kabupaten Bekasi Samsul Bahri menyatakan, penyediaan fasilitas sumur bor diharapkan menjadi solusi warga dalam memenuhi kebutuhan air bersih.Sumur bor dibangun di Desa Pantai Bakti, Desa Pantai Harapan Jaya, serta Desa Pantai Bahagia.
Dia juga berencana membangun sumur bor serupa di desa-desa lain terutama yang sering mengalami bencana kekeringan.
Rencana ini sudah dibicarakan dengan camat. Nanti bila asudah ada titik-titik untuk pengeboran, baru akan disurvei. Apabila dianggap pas dan masyarakat setuju, segera dibor.
Program bantuan sumur bor satelit pernah dilaksanakan di Kampung Singkil Sasak, Desa Samudera Jaya, Kecamatan Tarumajaya pada tahun lalu.
"Tentu kami ingin program ini berjalan secara berkelanjutan untuk memastikan seluruh masyarakat Kabupaten Bekasi mudah mendapat air bersih," harap Samsul.
Masih terkait masalah air bersih, Perumda Tirta Bhagasasi memberikan relaksasi pembayaran bagi pelanggan nonaktif. Mereka dapat mencicil tunggakan sebagai upaya meningkatkan jumlah konsumen aktif.
Program cicilan pembayaran ini berdasarkan untuk meningkatkan pendapatan perusahaan."Kemudahan yang diberikan melalui program ini ditujukan bagi para pelanggan nonaktif," jelas Direktur Utama Perumda Tirta Bhagasasi, Reza Lutfi Hasan.
Menurutnya, program tersebut juga untuk menghidupkan kembali pelanggan nonaktif agar dapat menerima pelayanan air bersih dengan melakukan penyambungan kembali.
Relaksasi pembayaran dihitung dari jumlah total tunggakan dibagi kesanggupan membayar yang dicicil per bulan. Pelanggan yang hendak mengikuti program tersebut harus membayar cicilan pertama tunggakan rekening, ditambah biaya penyambungan kembali. Ant/G-1
Berita Trending
- 1 Pemerintah Sosialisasikan Hasil COP29 Sembari Meluncurkan RBC-4
- 2 RI Harus Antisipasi Tren Penguatan Dollar dan Perubahan Kebijakan Perdagangan AS
- 3 Segera diajukan ke Presiden, Penyederhanaan Regulasi Pupuk Subsidi Masuk Tahap Final
- 4 Jika Alih Fungsi Lahan Pertanian Tak Disetop, Indonesia Berisiko Krisis Pangan
- 5 Kemendagri: Sengketa Pilkada Serentak 2024 Terbanyak dari Perselisihan Pemilihan Bupati
Berita Terkini
- Keren Kebijakan Ini, Tiongkok Bangun Microgrid Pintar untuk Dukung Rencana Pelabuhan Nol Karbon
- Dukung Asta Cita, Kajari Anton Edukasi Ribuan Guru Tentang Antikorupsi di Kulon Progo
- Jangan Ada Kongkalikong, Kejati DKI Kawal Kasus Judi Online yang Libatkan Pegawai Komdigi
- Ini Salah Satu Cara yang Efektif untuk Memberantas Korupsi
- Ini Sejumlah Langkah yang Cukup Efektif untuk Atasi Tawuran di Jakarta Timur