“Stunting" Harus Ditangani secara Bergotong Royong
Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo (tengah) dalam pertemuan dengan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), di Jakarta, Jumat (14/10).
JAKARTA - Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo menilai, gotong royong percepatan penurunan stunting atau kekerdilan akibat gizi buruk sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Menurutnya, langkah tersebut efektif mencapai target prevalensi stunting yakni 14 persen pada 2024.
"Kalau berdasarkan Pancasila, nilai-nilai yang bisa dilaksanakan dalam upaya percepatan penurunan stunting adalah gotong-royong," ujar Hasto, usai pertemuan dengan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), di Jakarta, Jumat (14/10).
Dia menekankan, masalah stunting tidak bisa diselesaikan sendiri oleh pemerintah, tetapi butuh kerja sama berbagai pihak.
Lebih lanjut, Hasto menyebut, stunting merupakan permasalahan yang krusial dan harus ditangani segera dengan baik. Menurutnya, Bank Dunia atau World Bank memasukkan indikator Human Capital Indeks yang erat keterkaitannya dengan kesehatan, pendidikan, dan kemampuan personal.
Dia menambahkan, berdasarkan temuan Bank Dunia tersebut, Indonesia hampir mendekati Timor Leste. Sementara untuk kecerdasaan intelektual (IQ) ada di angka 78, jauh tertinggal dari Singapura yang berada di angka 102.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Sriyono
Komentar
()Muat lainnya