Studi Ungkap Sleep Apnea Tingkatkan Risiko Masalah Ingatan
Ilustrasi
Apnea tidur, gangguan tidur yang parah yang terkait dengan berbagai kondisi kesehatan kronis seperti diabetes tipe 2, stroke, dan serangan jantung, kini ditemukan juga berkontribusi terhadap gangguan kognitif, termasuk masalah ingatan dan berpikir.
Menurut temuan sebuah penelitian baru-baru ini, individu dengan gejala sleep apnea sekitar 50 persen lebih rentan melaporkan masalah memori atau kognitif dibandingkan dengan mereka yang tidak memiliki gejala tersebut.
Apnea tidur terjadi ketika individu berulang kali berhenti dan melanjutkan pernapasan selama tidur, menyebabkan gejala seperti mendengkur, mendengus, dan terengah-engah. Individu yang terkena dampaknya juga dapat mengalami sakit kepala di pagi hari dan kesulitan berkonsentrasi pada tugas-tugas.
Studi terbaru mengidentifikasi hubungan positif antara sleep apnea dan penurunan kognitif. Namun, para peneliti belum meneliti apakah sleep apnea menyebabkan penurunan kognitif.
"Apnea tidur adalah gangguan umum yang sering kurang terdiagnosis, namun pengobatannya tersedia. Penelitian kami menemukan peserta yang memiliki gejala sleep apnea memiliki kemungkinan lebih besar untuk mengalami masalah memori atau berpikir," kata penulis studi Dominique Low, dikutip dari Medical Daily, Rabu (6/3).
Halaman Selanjutnya....
Editor : Fiter Bagus
Komentar
()Muat lainnya