Studi Ungkap Pengaruh Jumlah Kafein Terhadap Risiko Demensia
Sebuah hasil penelitian terbaru mengungkapkan, jumlah kafein yang dikonsumsi seseorang dapat mempengaruhi risiko penyakit Alzheimer atau bentuk demensia lainnya. Penelitian ini diterbitkan pada bulan Agustus di Alzheimer's & Dementia: Journal of the Alzheimer's Association, merupakan penelitian pertama yang menemukan hubungan yang kuat antara konsumsi kafein dan risiko demensia.
Tim peneliti menemukan, partisipan yang melaporkan konsumsi kafein lebih rendah memiliki risiko lebih besar untuk mengalami kehilangan memori yang konsisten dengan Alzheimer atau gangguan kognitif ringan. Orang yang minum lebih sedikit kafein juga memiliki kadar protein amiloid tertentu lebih rendah yang sering dikaitkan dengan perkembangan penyakit Alzheimer. Penyakit Alzheimer, jenis demensia yang paling umum, mempengaruhi sekitar 6,9 juta orang Amerika.
"Penelitian sebelumnya yang meneliti hubungan antara konsumsi kafein dan risiko demensia dan penyakit Alzheimer sangat beragam. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kafein dapat mengurangi risiko demensia dalam jumlah yang kecil, sementara penelitian lain menunjukkan tidak ada efek atau sedikit peningkatan risiko," kata Claire Sexton, DPhil, direktur senior program ilmiah dan penjangkauan di Alzheimer's Association, dikutip dari Health, Rabu (30/10).
Meskipun penelitian baru ini menambah pemahaman kita tentang efek kafein pada otak, penelitian ini tidak serta merta menyarankan orang untuk meningkatkan asupan kafein mereka.
"Penting untuk diketahui bahwa kafein dapat dikonsumsi dengan berbagai cara, termasuk kopi, teh, cokelat, dan minuman berenergi. Beberapa di antaranya mengandung kadar gula yang tinggi, pemanis buatan, dan bahan-bahan lain yang dapat mengurangi potensi manfaat kafein," ujar Sexton.
Halaman Selanjutnya....
Komentar
()Muat lainnya