Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Studi Ungkap Merokok Tingkatkan Risiko Depresi dan Bipolar Dua Kali Lipat

Foto : Istimewa

Ilustrasi

A   A   A   Pengaturan Font

Merokok menjadi salah satu faktor yang bisa memberikan dampak negatif pada tubuh. Sebab, merokok dapat menyebabkan kondisi kesehatan seperti kanker paru-paru, serangan jantung, dan bahkan stroke.

Nyatanya, merokok juga dapat mempengaruhi kesehatan mental. Sebuah studi baru menunjukkan bahwa merokok menggandakan risiko masalah kesehatan mental seperti depresi dan gangguan bipolar.

Dalam studi terbaru yang dipublikasikan di jurnal Acta Psychiatrica Scandinavica, para peneliti dari Aarhus University mengevaluasi 337.140 partisipan dari U.K. Biobank untuk memahami hubungan antara merokok dan penyakit mental.

"Angka-angka tersebut berbicara sendiri. Merokok memang menyebabkan penyakit mental. Meskipun bukan satu-satunya penyebab, merokok meningkatkan risiko dirawat di rumah sakit karena penyakit mental sebesar 250 persen," kata Doug Speed, salah satu penulis studi tersebut, dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Medical Daily, Rabu (6/9).

"Merokok biasanya muncul sebelum penyakit mental. Bahkan, jauh sebelumnya. Rata-rata, orang-orang dari kumpulan data mulai merokok pada usia 17 tahun, sementara mereka biasanya tidak dirawat di rumah sakit dengan gangguan mental sampai setelah usia 30 tahun," tambahnya.
Halaman Selanjutnya....


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Rivaldi Dani Rahmadi

Komentar

Komentar
()

Top