Membatasi Screentime Anak Bantu Tingkatkan Kesehatan Mental
Foto: IstimewaMembatasi waktu bermain gawai sangat penting untuk meningkatkan kesehatan fisik, keterampilan sosial, dan perkembangan anak secara keseluruhan. Sebuah studi baru mengungkapkan bahwa mengurangi waktu bermain gadget hingga tiga jam per minggu dapat dengan cepat meningkatkan kesehatan mental dan perilaku anak.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Dr. Jesper Schmidt-Persson dari University of Southern Denmark dan timnya, manfaat kesehatan mental dari membatasi waktu penggunaan gawai pada anak-anak akan terlihat hanya dalam waktu dua minggu. Temuan ini didasarkan pada evaluasi terhadap 181 partisipan yang berusia antara empat hingga 17 tahun dari 89 keluarga.
Setengah dari partisipan diminta untuk membatasi waktu luang mereka untuk menggunakan layar gadget hingga maksimal tiga jam per minggu selama dua minggu, sementara partisipan lainnya diminta untuk melanjutkan kebiasaan mereka menggunakan layar gadget seperti biasa. Penting untuk dicatat bahwa waktu layar yang dibatasi tidak mencakup penggunaan yang penting seperti tugas sekolah atau pekerjaan rumah, tetapi secara khusus menargetkan aktivitas layar rekreasi.
- Baca Juga: Duo Serigala
- Baca Juga: Jakarta International Automodified (IAM) 2024
Setelah masa uji coba, anak-anak dalam kelompok intervensi menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam perilaku dan kesejahteraan emosional mereka. Dengan menggunakan Kuesioner Kekuatan dan Kesulitan (SDQ), para peneliti mengamati penurunan tantangan perilaku yang setara dengan transisi dari kategori "batas" ke kategori "normal" dalam waktu dua minggu.
Perbaikan signifikan terlihat pada masalah emosional dan kesulitan berteman, serta perilaku prososial, yang menunjukkan bahwa mengurangi waktu di depan layar dapat membantu anak-anak dalam mengelola emosi dan meningkatkan interaksi sosial.
"Analisis sekunder dari uji klinis acak ini menemukan bahwa pengurangan jangka pendek dalam penggunaan media layar di waktu senggang dalam keluarga berdampak positif pada gejala psikologis anak-anak dan remaja, terutama dengan mengurangi internalisasi masalah perilaku dan meningkatkan perilaku prososial," tulis para peneliti dalam penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Jama Network, dikutip dari Medical Daily, Rabu (17/7).
"Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memastikan apakah efek ini dapat bertahan dalam jangka panjang," tambahnya.
Penelitian ini belum meneliti penjelasan yang mungkin di balik dampak positif dari pembatasan waktu penggunaan gawai, namun para peneliti percaya bahwa hal ini mungkin disebabkan karena para partisipan mendapatkan lebih banyak waktu untuk interaksi sosial.
"Kami hanya bisa berspekulasi tentang mekanisme yang mendasari dampak positif dari membatasi penggunaan media layar pada kesehatan mental anak-anak dan remaja. Ketika anak-anak dan remaja menghabiskan sebagian besar waktu luang mereka dengan menggunakan perangkat media layar, efek yang mungkin terjadi adalah berkurangnya interaksi sosial tatap muka dengan teman, teman sebaya, dan anggota keluarga," tutur para peneliti.
Redaktur: Fiter Bagus
Penulis: Rivaldi Dani Rahmadi
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Regulasi Baru, Australia Wajibkan Perusahaan Teknologi Bayar Media Atas Konten Berita
- 2 Ini yang Dilakukan Pemkot Jaksel untuk Jaga Stabilitas Harga Bahan Pokok Jelang Natal
- 3 RI Harus Antisipasi Tren Penguatan Dollar dan Perubahan Kebijakan Perdagangan AS
- 4 Kemendagri Minta Pemkab Bangka dan Pemkot Pangkalpinang Siapkan Anggaran Pilkada Ulang Lewat APBD
- 5 Terapkan SDGs, Perusahaan Ini Konsisten Wujudkan Sustainability Action Plan
Berita Terkini
- Tiket KA Nataru di Stasiun Gambir dan Pasar Senen Masih Bisa Dipesan
- Kemendagri Tekankan Pentingnya Kapasitas dan Akuntabilitas dalam Pengelolaan Keuangan Daerah
- Wamendagri Bima Arya Dorong Pemda Tingkatkan PAD untuk Wujudkan Indonesia Emas 2045
- Wamendagri Bima Arya Tekankan Peran Strategis DPRD dalam Pembangunan Nasional dan Daerah
- Bom Meledak di Sebuah Festival di Thailand, 3 Orang Tewas Puluhan Terluka