Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Studi Terbaru: Strain Omicron Jauh Lebih Mematikan dari Flu Musiman

Foto : Antarasumbar/HO

Ilustrasi Omicron.

A   A   A   Pengaturan Font

TOKYO - Jenis Omicron dari Covid-19 jauh lebih mematikan daripada flu musiman, menurut para ilmuwan Jepang, menggarisbawahi potensi bahaya mencabut pembatasan pandemi terlalu cepat dan meremehkan risiko kesehatan virus yang sedang berlangsung.

Tingkat kematian kasus Omicron di Jepang, berdasarkan kelebihan kematian kumulatif dan jumlah infeksi sejak Januari adalah sekitar 0,13 persen, menurut analisis oleh para ilmuwan yang memberi nasihat kepada menteri kesehatan negara itu.

Sementara itu secara signifikan lebih rendah dari tingkat kematian kasus 4,25 persen dari awal wabah, itu masih lebih tinggi dari 0,006 persen menjadi 0,09 persen yang terlihat dengan flu musiman, kata mereka.

Negara-negara di seluruh dunia telah melonggarkan langkah-langkah mitigasi, dari mandat masker hingga persyaratan pengujian, dan mendorong untuk kembali ke kehidupan normal. Publik sudah bosan dengan pembatasan dan pengurangan keparahan Omicron telah meyakinkan banyak orang bahwa aturan itu tidak lagi penting.

Sementara Jepang belum secara resmi menurunkan kondisi tersebut, Jepang melonggarkan pembatasan perbatasan dan periode karantina bagi para pelancong, pekerja penting, dan kontak dekat dari kasus-kasus positif untuk menjaga perekonomian tetap berjalan.

Penurunan kematian dengan Omicron dapat mencerminkan penurunan virulensi strain, terutama dibandingkan dengan varian Delta, dan manfaat vaksinasi, kata peneliti.

Seperti dikutip dari Bloomberg, temuan menunjukkan pentingnya menempatkan langkah-langkah pengendalian sebelum vaksin didistribusikan sepenuhnya, kata mereka.

Studi lebih lanjut diperlukan untuk menentukan dampak pelonggaran setelah semua pembatasan dicabut, Dr Takaji Wakita, ketua dewan penasihat kementerian kesehatan, mengatakan pada briefing Rabu (2 Maret) malam di mana data disajikan.

Informasi saat ini diperoleh ketika sebagian besar pembatasan pandemi masih berlaku, katanya.

Studi tersebut, yang belum ditinjau sejawat atau diterbitkan dalam jurnal medis, memiliki beberapa keterbatasan, termasuk perbedaan cara pengumpulan data yang membuat perbandingan silang menjadi sulit, kata Dr Wakita.

"Namun, ada perbedaan yang cukup besar dalam kematian," meskipun kedatangan Omicron telah mempersempit kesenjangan antara Covid-19 dan influenza, katanya.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top