Studi: Lubang Ozon di Antartika Semakin Lebar pada Pertengahan Musim Semi
Sejak pertengahan tahun 1970-an, klorofluorokarbon diketahui mengurangi tingkat ozon, sehingga menciptakan lubang tahunan di sebagian besar wilayah Antartika.
Ilmuwan ozon terkemuka Susan Solomon, yang tidak terlibat dalam penelitian ini, mengatakan lbahwa penelitian ini harus dilihat dari sudut pandang bahwa "beberapa tahun terakhir ini sangat tidak biasa".
Solomon memimpin penelitian sebelumnya yang menunjukkan bahwa lubang ozon pada tahun 2020 menjadi 10 persen lebih luas akibat kebakaran hutan besar-besaran pada Black Saturday di Australia.
Letusan dahsyat gunung berapi Hunga Tonga-Hunga Ha'apai di lepas pantai Tonga pada tahun 2022 juga diyakini telah mempengaruhi tingkat ozon saat ini.
Pakar di Pusat Penelitian Perubahan Iklim Universitas New South Wales, Australia, Martin Jucker, tidak yakin dengan hasil penelitian tersebut.
"Dipertanyakan bagaimana penulis dapat menghapus tahun 2002 dan 2019 dari catatan tetapi tidak tahun 2020 hingga 2022, mengingat tahun-tahun tersebut terbukti didominasi oleh peristiwa-peristiwa yang sangat istimewa dan langka," katanya.
Redaktur : Marcellus Widiarto
Komentar
()Muat lainnya