Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Struktur Bioklimatik Kuno Iran yang Sanggup Kalahkan Panas Secara Alami

Foto : AFP/ATTA KENARE

Penangkap Angin | Sebuah bangunan “penangkap angin” yang menjulang tinggi di Taman Dowlatabad, Kota Yazd, Iran, diabadikan pada awal Juli lalu. Struktur bioklimatik kuno ini merupakan salah satu keajaiban teknik yang dikembangkan penduduk di kota kuno di Iran tengah ini, dimana suhu di sana bisa mencapai lebih dari 40 derajat Celsius di musim panas.

A   A   A   Pengaturan Font

Pada 2017 lalu, UNESCO mendaftarkan Yazd sebagai Situs Warisan Dunia dan mendeskripsikan kota itu sebagai saksi hidup untuk penggunaan sumber daya terbatas cerdas yang tersedia di gurun untuk bertahan hidup. Arsitektur bioklimatik yang memberikan kenyamanan termal bagi masyarakat Yazd ini bahkan telah menarik minat di tempat lain di dunia yang kian memanas.

"Badgir-badgir ini menunjukkan bahwa kesederhanaan dapat menjadi atribut penting untuk keberlanjutan," ucap Roland Dehghan Kamaraji, seorang arsitek yang berbasis di Paris, dan telah mempelajari penangkap angin kuno Iran ini. "Ini bertentangan dengan kesalahpahaman umum bahwa solusi berkelanjutan harus rumit atau berteknologi tinggi," imbuh dia.

Menurut Dehghan, di komunitas perkotaan berkelanjutan seperti di Kota Masdar di Uni Emirat Arab, bangunan-bangunannya telah dirancang untuk memanfaatkan ventilasi alami untuk pendinginan seperti badgir ini. Demikian pula ventilasi yang terinspirasi oleh gundukan sarang rayap yang mirip dengan badgir, telah dibangun di atas Eastgate Center, sebuah pusat perbelanjaan dan kompleks perkantoran di Harare, Zimbabwe.

Namun, tradisi arsitektur unik di Yazd sebagian besar telah ditinggalkan di tempat kelahirannya. "Sayangnya warisan nenek moyang kita sudah terlupakan, terutama sejak munculnya AC," kata Oloumi.

Kota tua Yazd adalah labirin jalan-jalan sempit dan gang-gang beratap. Bangunan-bangunannya yang berusia berabad-abad yang terbuat dari tanah liat, batu bata lumpur, dan batako semuanya memberikan isolasi terhadap panas terik. Tapi rumah-rumah tua sangat kontras dengan bangunan semen modern dan jalan multi-jalur.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top